Kota Bogor (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mengapresiasi langkah Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat yang telah menangani petugas penyelenggara Pemilu 2024 yang sakit saat bertugas.
Atang di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat, mengatakan langkah Dinkes sudah bagus, karena tenaga kesehatan (nakes) harus disiapkan jauh-jauh hari untuk mengantisipasi jatuhnya petugas penyelenggara Pemilu.
“Ini memang sudah harus dipersiapkan jauh-jauh hari, karena kita tahu bahwa proses pemungutan dan perhitungan suara di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS) ini maraton,” kata Atang.
Ketua DPD PKS Kota Bogor ini berharap Dinkes setempat dan seluruh pihak terkait terus siaga dalam lima hari ke depan untuk memantau kondisi kesehatan para petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan saksi TPS.
Baca juga: Ketua DPRD harap partisipasi pemilih Kota Bogor tembus 90 persen
Baca juga: Ketua DPRD Bogor ajak seluruh masyarakat Tionghoa bersama bangun daerah
Atang juga meminta Dinkes Kota Bogor terus memantau perkembangan kesehatan para Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan saksi pleno kecamatan.
“Kalau bisa, Dinkes melalui Puskesmas setempat menempatkan petugas dan posko kesehatan di tempat pleno perhitungan suara di masing-masing kecamatan,” ujarnya.
Menurut Atang, di masing-masing kecamatan bisa ditempatkan nakes keliling, termasuk memberikan suplemen dan vitamin kepada para petugas.
“Untuk pleno PPK diperlukan, karena durasi rapatnya akan maraton dan melelahkan. Dinkes perlu memberikan suplemen dan vitamin agar imunitas petugas dan saksi bisa meningkat,” ucapnya.
Baca juga: Ketua DPRD Bogor ajak pers kawal transisi kepemimpinan
Untuk mendukung pelayanan kesehatan pada Pemilu 2024, Dinkes Kota Bogor menurunkan sebanyak 136 petugas kesehatan yang disebar di 68 kelurahan se-Kota Bogor.
Berdasarkan data hingga Kamis (15/2), Dinkes Kota Bogor mencatat ada 25 orang pasien yang ditangani petugas kesehatan. Dengan rincian petugas KPPS sebanyak 14 orang, Linmas satu orang, PPK dua orang, Panitia Pemungutan Suara (PPS) tiga orang, petugas satu orang, dan pemilih empat orang.