“Grebeg Sudiro menjadi event KEN pertama tahun 2024 yang digelar. Saya mencari acara-acara seperti ini, yang bisa naik kelas dari acara kelurahan naik menjadi kegiatan provinsi. Saya berharap ini bisa menjadi kegiatan internasional yang menginspirasi kita untuk bangkit, ekonomi kita digerakkan dari sektor konsumsi dan di kegiatan ini kita melakukannya,” ujarnya saat berkunjung ke Kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Grebeg Sudiro yang memasuki tahun ke-15 penyelenggaraannya ini menjadi salah satu bagian 100 KEN 2024. Kegiatan merupakan simbol dan wujud aktualisasi, akulturasi, pembauran, dan harmoni dalam kebhinekaan di kawasan bersejarah Pasar Gede dan Kampung Pecinan yang menjadi bagian Kelurahan Sudiroprajan.
Baca juga: Sandiaga Uno targetkan wisatawan F1 Powerboat 2024 naik 25 persen
Baca juga: Sandiaga Uno dukung peningkatan wisata perjalanan kuliner
Baca juga: Sandiaga Uno targetkan wisatawan F1 Powerboat 2024 naik 25 persen
Baca juga: Sandiaga Uno dukung peningkatan wisata perjalanan kuliner
“Menariknya, selain ini adalah kegiatan pertama KEN. Kegiatan ini juga berdekatan dengan Imlek, keseruannya pas dengan budaya Jawa. Menjadi simbol bahwa kita semua saudara dalam kebhinekaan Indonesia,” ujarnya.
Ia juga mengarahkan agar kegiatan yang digelar mulai 27 Januari sampai 24 Februari 2024 dapat dikembangkan melalui platform digital.
Selain berbarengan dengan perayaan imlek, Grebeg Sudiro berbarengan dengan kampanye salah satu paslon capres/cawapres di Solo dan ternyata masyarakat yang datang ke kampanye itu berbelanja dan berburu wisata kuliner.
'Grebeg' dalam tradisi Jawa, merujuk pada perayaan rutin dan ucapan syukur untuk memperingati peristiwa penting. Sementara 'Sudiro' diambil dari Kampung Sudiroprajan di sekitar Pasar Gede.
Baca juga: Sandiaga Uno dorong desain karakter dikembangkan jadi wirausaha kreatif
Tradisi ini awalnya untuk memperingati ulang tahun Pasar Gede Hardjonagoro yang digagas oleh warga etnis Tionghoa dan Jawa di Kampung Sudiroprajan.
Baca juga: Sandiaga Uno dorong desain karakter dikembangkan jadi wirausaha kreatif
Tradisi ini awalnya untuk memperingati ulang tahun Pasar Gede Hardjonagoro yang digagas oleh warga etnis Tionghoa dan Jawa di Kampung Sudiroprajan.
Dengan semangat kebhinekaan, Pemerintah Kota Solo mendukung Grebeg Sudiro sebagai perayaan tahunan yang melibatkan dua kegiatan utama, yakni sedekah bumi dan kirab budaya. Sedekah bumi mengekspresikan rasa syukur pedagang Pasar Gede dan masyarakat sekitar.
Sementara kirab budaya melibatkan kebersamaan dua etnis, Tionghoa dan Jawa. Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, dikenal sebagai Kampung Pecinan karena dihuni banyak etnis Tionghoa.