Jakarta (Antara Megapolitan) - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menangkap empat orang tersangka kasus penjualan pupuk palsu.
"Empat tersangka kasus ini, M distributor dan tiga pembuat pupuk palsu inisial E, ML dan R," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya di Kantor Bareskrim, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Jumat.
Menurut dia, jajarannya menyelidiki kasus ini selama dua bulan. Dari penyelidikan itu diketahui, tersangka E sebelumnya merupakan residivis kasus serupa.
Tersangka berinisial E itu baru saja menghirup udara kebebasan empat bulan silam, dan kemudian berulah lagi dengan membuat pupuk palsu bersama dua rekannya di Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam sebulan, E dan rekannya rata-rata mampu memproduksi pupuk palsu sebanyak 300 ton.
"Komposisinya kapur, tanah dan pewarna pakaian diolah pakai mesin dan dikarungi sendiri. Proses pembuatannya ada mesin penggiling yang membuatnya seperti pupuk butiran. Diisinya sesuai pesanan, sama sekali tidak ada unsur pupuk," ungkapnya.
Dengan modal Rp12 ribu per karung, pupuk palsu tersebut dijual oleh sindikat ini seharga Rp50 ribu kepada distributor. Sementara distributor menjual ke petani seharga Rp120 ribu.
Sementara pupuk palsu ini diketahui telah didistribusikan ke para petani di Majalengka (Jawa Barat), Aceh, Sumatera dan Kalimantan.