"Kerawanan risiko bencana di Kabupaten Sukabumi berada pada peringkat ketiga secara nasional, sehingga memiliki potensi bencana yang tinggi. Dengan adanya program ini tentunya akan membantu dalam hal mitigasi bencana," kata Ketua PMI Kabupaten Sukabumi Hondo Suwito di Sukabumi, Selasa.
Melalui program resiliensi internet ini, pihaknya sebagai pelaksana di lapangan sangat terbantu, khususnya dalam upaya membangun ketangguhan dan mitigasi bencana berbasis masyarakat melalui pendekatan teknologi internet.
Baca juga: PMI kerahkan armada penyelamatan bantu tanggulangi dampak bencana gempa Sukabumi
Penggunaan teknologi dalam mitigasi bencana dinilainya penting, apalagi Kabupaten Sukabumi merupakan wilayah terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali dan memiliki potensi bencana yang tinggi.
Dengan demikian, kata dia, untuk mencegah atau meminimalkan dampak bencana perlu ada dukungan dari berbagai pihak, khususnya teknologi, untuk memperluas jangkauan dan mempercepat penanganan.
Dengan demikian, kata dia, untuk mencegah atau meminimalkan dampak bencana perlu ada dukungan dari berbagai pihak, khususnya teknologi, untuk memperluas jangkauan dan mempercepat penanganan.
Maka dari, lanjutnya, kerja sama ini harus benar-benar dimanfaatkan. Apalagi PMI Kabupaten Sukabumi menjadi proyek percontohan di Indonesia untuk menjalankan Program Masyarakat Tangguh Bencana Berbasis Internet.
Baca juga: PMI Kota Sukabumi bantu setiap sekolah bentuk SPAB
"Dalam pelaksanaannya kami akan memprioritaskan daerah atau desa yang memiliki tingkat kerawanan bencana tinggi dan belum tersentuh sinyal komunikasi (blank spot)," kata Hondo.
Pihaknya memastikan menjaga kepercayaan yang telah diberikan Atma Connect dan ISF untuk menjalan program ketangguhan bencana masyarakat berbasis internet.
Sementara Field Director Atma Connect Indonesia Alfan Kasdar mengatakan program ini merupakan inisiatif pihaknya dengan menggandeng PMI Kabupaten Sukabumi dalam mendukung masyarakat di daerah rawan bencana, seperti gempa bumi, tanah longsor dan lainnya, yang memerlukan solusi serta inovasi untuk membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana yang signifikan saat ini.
Baca juga: PMI dan BPBD salurkan 60 ribu liter air bersih ke wilayah selatan Sukabumi
Program resiliensi internet, kata dia, berkomitmen untuk mengimplementasikan model berbasis masyarakat, berkelanjutan, dan berfokus pada ketahanan internet dalam penanganan bencana.
Selain itu, menurutnya, kesadaran pentingnya infrastruktur komunikasi yang tangguh menjadi dasar diciptakan program ini serta keterlibatan pemerintah lokal, relawan masyarakat, dan entitas lokal lainnya.