Kota Bogor (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyediakan 10 unit mobil laboratorium keliling pengawasan keamanan pangan yang dilengkapi peralatan pengujian serta promosi keamanan dan mutu pangan segar untuk memperkuat pengawasan keamanan pangan segar di pasar.
Sarana ini digunakan untuk mendukung operasional kegiatan otoritas kompeten keamanan pangan di tingkat pusat/ OKKP-P dan OKKP di tingkat daerah/ OKKP-D dalam melaksanakan pengawasan keamanan pangan segar di para pedagang.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat meluncurkan mobil laboratorium keliling di Botani Square Bogor, Jawa Barat, Senin, berharap keberadaan laboratorium keliling ini dapat menunjang dan meningkatkan pengawasan 'post market' dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan cakupan lebih luas.
Baca juga: Bapanas keja sama dengan BKKBN salurkan telur dan daging ayam untuk tangani stunting
“Dukungan sarana ini sangat dibutuhkan di seluruh daerah sehingga diharapkan operasional pengawasan keamanan pangan segar di lapangan semakin lancar, cepat dan juga memberikan kemudahan bagi pelaku usaha,” katanya.
Arief menyampaikan laboratorium keliling tersebut dapat meningkatkan frekuensi sampling pangan segar di peredaran serta meningkatkan respons cepat pengawasan dan tindak lanjutnya.
“Ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam memastikan jaminan keamanan pangan segar di peredaran, salah satunya dengan melakukan pengujian cepat secara langsung di lokasi dengan rapid test untuk mengetahui ambang batas aman kandungan residu pestisida dan uji formalin pada produk pangan segar,” jelasnya.
Baca juga: Bapanas: Mundurnya masa panen tidak pengaruhi cadangan beras
Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Andriko Noto Susanto mengatakan bahwa untuk saat ini, pemanfaatan mobil laboratorium keliling akan difokuskan untuk menunjang pengawasan post market di pusat selaku OKKP-P serta di 8 Provinsi selaku OKKP-D yaitu di Provinsi Banten, Jawa Timur, Jawa Barat, DIY, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Lampung.
“Sesuai dengan roadmap pengawasan keamanan pangan tahun 2022 – 2024, jumlah sampel ditargetkan sebanyak 2240 (jumlah ini lebih sedikit dari tahun 2021) sampel pada tahun 2022 dan menjadi sebanyak 10000 sampel pada tahun 2024,” tegasnya.
Menurut dia, mengingat tingginya mobilitas kegiatan pengawasan keamanan pangan segar di masa mendatang sesuai roadmap, yang didukung dengan semakin banyaknya tenaga pengawas keamanan pangan yang kompeten dan menguatnya dukungan regulasi pengawasan.
Baca juga: Bapanas sebut daerah sentra pangan jaga produktivitasnya
Andriko menilai jika perangkat operasional pengawasan seperti mobil laboratorium keliling yang dilengkapi dengan sarana prasarana pengawasan sangat dibutuhkan.
“Badan Pangan Nasional selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan diharapkan dapat memiliki dukungan operasional pengawasan keamanan pangan segar di lapangan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan pangan segar yang beredar,” katanya.