Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Palestina May Alkaila pada Sabtu mengumumkan keadaan darurat di seluruh rumah sakit menyusul serangan balasan militer Israel ke Jalur Gaza.
Menurut laporan Kantor Berita Palestina WAFA, dia juga menginstruksikan sejumlah gudang dan bank darah milik Kementerian Kesehatan untuk menyediakan pasokan medis yang lengkap, termasuk obat-obatan dan unit darah kepada rumah sakit.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kesehatan juga menegaskan semua rumah sakit di Tepi Barat siap untuk memberikan bantuan medis kepada korban luka dari Jalur Gaza yang terkena dampak serangan Israel.
Baca juga: Israel luncurkan serangan udara ke Jalur Gaza
Sejumlah warga Palestina telah terbunuh dan beberapa lainnya luka-luka dalam serangan Israel di Jalur Gaza, sebut WAFA mengutip sumber-sumber medis.
Ketegangan antara militer Israel dan faksi-faksi Palestina terjadi pada Sabtu pagi waktu setempat setelah kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak dari Jalur Gaza ke wilayah Israel.
Sirene serangan udara berbunyi hingga ke Tel Aviv dan Yerusalem.
Baca juga: Sembilan warga Palestina cedera dalam serangan pasukan Israel di Tepi Barat pada Jumat
Sejumlah laporan menyebut roket tersebut berhasil digagalkan di beberapa wilayah oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel.
Laporan mengatakan bahwa insiden itu terjadi setelah orang-orang bersenjata Palestina menerobos pembatas antara Gaza dan Israel dan menyerang tentara-tentara Israel.
Sekolah-sekolah di Jalur Gaza dihentikan sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Baca juga: Sekjen PBB kutuk keras serangan dan tindakan berlebihan Israel di Tepi Barat
Selain itu, pemimpin Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan darurat dengan kabinet keamanannya untuk membahas serangan tersebut.
Palestina umumkan keadaan darurat di seluruh rumah sakit akibat serangan Israel ke Jalur Gaza
Sabtu, 7 Oktober 2023 20:46 WIB