Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan melakukan peninjauan pembangunan sarana pendidikan di tiga sekolah masing-masing SDN Sukaresmi 06, SMPN 3 Serang Baru, dan SDN Bojongmangu 01 sebagai upaya percepatan pembangunan infrastruktur pendidikan di daerah itu.
Peninjauan tersebut bertujuan untuk menguatkan komitmen antara pemerintah daerah dengan pihak pemborong dan juga kepala sekolah berkaitan dengan kuantitas dan kualitas ruang kelas yang sedang dibangun agar sesuai dengan target dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Baca juga: Pemkab Bekasi prioritaskan program rehabilitasi sekolah tingkatkan mutu pendidikan
"Karena tujuan yang ingin dicapai tidak selesai secara fisik saja, tetapi juga kemanfaatan dan juga usia pakai bisa panjang, karena ini juga dibangun menggunakan uang rakyat. Jadi saya ingin memastikan bahwa spesifikasi yang diatur dalam kontrak ini memang dilaksanakan," katanya di SDN Sukaresmi 06 Cikarang, Rabu.
Ia menilai secara umum pembangunan ruang kelas yang dilakukan pemerintah daerah dipengaruhi dua faktor yakni kekurangan ruang kelas sebagai sarana belajar mengajar serta kondisi ruang kelas yang mengalami kerusakan.
Baca juga: Puluhan sekolah di Kabupaten Bekasi tempati gedung baru
"Sejauh ini semua berjalan dengan lancar sesuai dengan spek-nya, tetapi saya ingatkan lagi terutama bagian atap karena di sini banyak angin puting beliung dan bangunannya tinggi, jadi saya sangat berharap bangunannya ini harus sangat kokoh, kuat dan tahan angin. Kalau tahan gempanya ini sudah memenuhi saya lihat," kata Dani Ramdan.
Sub Koordinator Pembangunan dan Kemitraan pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi Pranoto menjelaskan berdasarkan rekapitulasi progres kegiatan fisik Bidang Bangunan Negara tahun ini melaksanakan seratusan pembangunan sekolah dan rehabilitasi ruang kelas.
Baca juga: Pemkab Bekasi tingkatkan sarpras sekolah tunjang kenyamanan belajar mulai tahun ini
"Untuk sekolah dasar ada 55 kegiatan baik itu pembangunan dan rehabilitasi, 23 lainnya untuk sarana dan utilitas, jadi total 78 untuk SD. Kemudian untuk SMP ada 25 lokasi untuk kegiatan pembangunan dan rehabilitasi dan 30 lokasi untuk sarana penunjang, jadi ada 55 lokasi untuk SMP di tahun ini," katanya.
Diharapkan sarana dan prasarana yang dibangun oleh pemerintah daerah dapat memenuhi hak belajar mengajar masyarakat sekaligus memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para siswa, demikian Pranoto.