Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor sebagai tuan rumah penyelenggara pekan olahraga provinsi (Porprov) ke-15 Jawa Barat Tahun 2026 sudah mempersiapkan logo dan maskot.
"Kami sudah siapkan logo dan maskot yang sudah disetujui oleh Wali Kota Bogor," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, di Kota Bogor, Sabtu.
Logo dan maskot akan mempresentasikan semangat dan unsur-unsur yang melambangkan Porprov Jawa Barat berada di Kota Bogor.
Baca juga: Pemkot Bogor percepat pembangunan wisma atlet bersiap jadi tuan rumah porprov
Baca juga: Pemkot Bogor siap bina atlet panahan persiapan Porprov 2026
Selain itu, konsultasi, koordinasi dan konsolidasi juga terus dilakukan dengan berbagai pihak, di antaranya dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat dan pemerintah pusat.
Rombongan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor telah menyambangi Kantor KONI Provinsi Jawa Barat di Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (1/9) pagi.Kedatangan rombongan yang dipimpin Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim ini untuk melakukan rapat koordinasi dengan KONI Jabar terkait persiapan Kota Bogor sebagai tuan rumah Porprov) Jawa Barat ke-15 tahun 2026.
Pemerintah Kota Bogor, kata Dedie, sudah menyiapkan venue yang representatif untuk bisa dimanfaatkan. Tetapi ada juga yang harus dikerjasamakan dan dikoordinasikan terkait venue yang ada di luar Kota Bogor.Baca juga: DPRD Kota Bogor dukung perjuangan atlet di Porprov XIV, ASB kalungkan medali emas
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bogor memerlukan dukungan sarana dan prasarana pekan olah raga bergengsi di tingkat provinsi tersebut dari pemerintah pusat.
"Artinya Kota Bogor siap menjadi penyelenggara Porprov ke 15 Tahun 2026 dan kita juga butuh dukungan dari pemerintah pusat" kata Dedie.Ketua Umum KONI Jawa Barat Muhammad Budiana mengatakan KONI Jawa Barat menyatakan siap untuk menindaklanjuti beberapa hal untuk mendukung penyelenggaraan Porprov di Kota Bogor. "Kota Bogor sangat siap. Apalagi ini waktu yang sangat ideal, persiapan dua tahun menuju 2026. Masukan kami atas dasar pengalaman penyelenggara dan itu akan diperhatikan oleh Kota Bogor untuk meminimalisir kekurangan - kekurangan," kata dia.