Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto mengatakan "Smart City" merupakan jawaban bagi pemerintah daerah untuk bergerak cepat menyikapi perkembangan di masyarakat.
"Penerapan konsep "smart City" harus bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Bima usai penerimaan "Smart City Nusantara Award 2016" di Kota Bogor, Kamis.
Menurutnya, jika pemerintah daerah tidak dapat melakukan akselerasi dalam menyikapi perkembangan di masyarakat, roda Pemerintah tidak akan berjalan seimbang.
"Penting untuk melakukan akselerasi dan Kota Bogor percaya "Smart City" jawabannya," kata Politisi PAN tersebut.
Bima menyebutkan langkah akselerasi yang di lakukan Pemerintah Kota Bogor dalam menyikapi perkembangan di masyarakat adalah dengan membangun "Command Center" sebagai rumah atau wadah informasi di masyarakat ke pemerintah.
"Yang terpenting dan utama adanya koneksi antara "rumah" dengan kondisi di lapangan. Sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan warga Kota Bogor," katanya.
Kota Bogor merupakan satu dari 125 pemerintah daerah yang sudah menerapkan konsep "Smart City". Dari jumlah tersebut, sebanyak 71 di antaranya menerima penghargaan "Smart City Nusantara Award" 2016.
Pemerintah Kota Bogor menjadi salah satu Pemerintah daerah yang berhasil dalam menerapkan konsep kota pintar (smart city).
Penghargaan "Smart City Nusantara Award" 2016 diserahkan secara langsung oleh Direktur Enteprise Business Service PT. Telkom Muhammad Awaludin di Paseban Sri Bima Balai Kota Bogor, Kamis pagi.
Penghargaan diberikan PT. Telkom sebagai bentuk apresiasi kepada pemerintah daerah yang berhasil menerapkan konsep Smart City dalam pengelolan pemerintahan.
Direktur Enteprise Business Service PT. Telkom Muhammad Awaludin menjelaskan, ada empat kriteria yang menjadikan Kota Bogor berhasil menerapkan konsep Smart City yakni konektivitas, konten, komuniti, dan kolaborasi.
Selain keempat kriteria tersebut, lanjutnya, penilaian yang diterapkan dipengaruhi pemahaman kepala daerah terhadap perkembangan teknologi digital dalam membantu proses pelayanan bagi masyarakat.
"Kota Bogor menjadi salah satu yang dianggap berhasil dalam penerapan konsep smart city," katanya.
Menurutnya, kondisi geografis dan demografis Indonesia serta keberagaman lainnya memunculkan kesenjangan informasi dan komunikasi.
"Untuk itu warga yang "buta" digital harus dikurangi," katanya.
Ia menjelaskan, membangun konsep "smart city", tidak hanya pintar secara teknologi tapi juga masyarakat atau sumber daya manusia yang cerdas. Selain itu tanpa didukung sosialisasi dan edukasi konsep tersebut akan menjadi percuma.
"Konsep kolaborasi juga perlu didorong, tidak hanya infrastruktur tapi juga sosialisasinya," katanya.
Awaludin menambahkan, Telkom akan memberikan akses wifi gratis untuk Kota Bogor atas keberhasilan yang diraihnya. Wifi akan dipasang di 10 titik ruang publik. Dan juga menyediakan aplikasi perpustakaan digital atau PADI yang terdiri dari 1.000 buku.
"Untuk PADI dapat bisa digunakan mulai 18 Agustus mendatang. Lokasinya ada di SMA Negeri 1 ," katanya.
Selain Kota Bogor, Provinsi DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi yang meraih penghargaan "Smart City Nusantara Award".
Bima: "Smart City" Mampu Penuhi Kebutuhan Masyarakat
Kamis, 11 Agustus 2016 22:28 WIB
Kota Bogor menjadi salah satu yang dianggap berhasil dalam penerapan konsep smart city.