Jakarta (ANTARA) - Jaringan Pegiat Literasi Digital Indonesia (Japelidi) bekerjasama dengan Konsulat Jendral Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya menggagas program literasi digital bertajuk “Building Youth Resilience and Participant during The Political Year” di FISIP Universitas Udayana Bali.
Mahasiswa peserta workshop menyambut baik pelatihan ini untuk ajang mereka dapat berperan dalam tahun pemilu ini.
“Acaranya seru dan banyak yang dapat dipelajari, metodenya pun asyik serta kita diajak praktik membuat konten-konten positif di medsos,” kata salah seorang peserta, Restu Tresnawati, dalam keterangannya, Kamis.
Kegiatan ini berlangsung secara hybrid dan dipimpin oleh Project Manager, Ni Made Ras Amanda G. Program Literasi digital ini menyasar sedikitnya 500 pemilih muda usia 17-20 tahun di setiap kota, dari target 9 kota di Indonesia, yaitu Malang, Surabaya, Yogya, Denpasar, Makasar, Semarang, Padang, Manado, dan Salatiga.
Program ini berlangsung sepanjang tahun 2023 dan Denpasar dipilih menjadi kota pertama diselenggarakannya program ini dengan total peserta lebih dari 100 orang pemilih muda.
Narasumber kegiatan ialah Ni Made Ras Amanda, Santi Indra Astuti, Widiantara, Ulya Anisatur Rosyidah, Dimas Prakoso. Kelima narasumber membawakan berbagai tema yang berbeda yaitu How to seek a valid information; how to react to misinformation; how do we report misinformation; which media should we trust; how to make a creative content with your smartphone.
Project Manager, Ni Made Ras Amanda G mengatakan bahwa anak muda sebagai jumlah pemilih terbesar, namun tingkat apatismenya terhadap pemilu cukup rendah. Di sisi lain, disinformasi jelang pemilu di internet cukup tinggi, sehingga perlu mengajak pemilih muda agar kritis, cerdas, dan tangguh memerangi disinformasi.
“Untuk itu, program ini mengusung tagline “Yang Muda, Yang Cerdas Memilih”,“ ujarnya.
Program literasi digital yang digagas Japelidi dan Konsulat Jendral Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya ini diisi dengan sosialisasi dan media pembelajaran video kepada pemilih muda. Metode tersebut dianggap sesuai dengan karakter anak muda, sehingga mudah dipahami dan diterima oleh pemilih muda.
“Program ini akan terbagi atas 4 tahapan yaitu pembuatan video pembelajaran dan sosialisasi, workshop, kemudian pelaksanaan riset pandangan dan apa yang telah dilakukan anak muda dalam tahun pemilu. Terakhir, pemilih muda diajakn mengikuti video kompetisi,” tambah Ras Amanda.
“Kegiatan literasi terhadap anak muda ini menjadi hal yang strategis, karena menariknya studi yang dilakukan oleh berbagai lembaga riset global di negara – negara maju sejak tahun 2016 hingga 2022, menunjukkan, meskipun generasi Z adalah generasi yang lahir dalam ekosistem digital, mereka tetap kesulitan untuk membedakan informasi yang fiksi atau fakta. Karena mereka memiliki kepercayaan tinggi bahwa mereka memang menguasai teknologi digital misalnya,” ujar Devie Rahmawati selaku Kordinator Media.
“Kolaborasi antara Japelidi dan Konsulat Jendral Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya ini telah berlangsung semenjak tahun 2022, melalui kegiatan “Penguatan Literasi Digital Bagi Kaum Muda di Indonesia Timur” yang juga berupaya menyiapkan anak muda memerangi disinformasi. Japelidi sendiri telah hadir dengan beragam kegiatan untuk meningkatkan kompetensi literasi digital masyarakat sejak tahun 2017. Sejumlah akademisi dari 81 perguruan tinggi di 31 wilayah Indonesia tergabung dalam Japelidi,” tutup Devie Rahmawati.
Kegiatan Perdana Japelidi dan Konjen AS Surabaya di Bali disambut meriah Mahasiswa
Kamis, 9 Maret 2023 20:53 WIB
Acaranya seru dan banyak yang dapat dipelajari, metodenya pun asyik serta kita diajak praktik membuat konten-konten positif di medsos.