Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengajak segenap warga untuk mencintai dan melindungi sungai dengan merawat serta menjaga ekosistem di dalamnya agar tetap lestari.
"Banyak hal bisa kita lakukan, membersihkan sampah, menanam pohon, bisa juga dengan menabur benih ikan," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Senin.
Ia mengatakan ada 16 aliran sungai di Kabupaten Bekasi yang kondisinya dinilai kritis sehingga dibutuhkan peran serta masyarakat untuk bersama-sama memulihkan sungai agar kembali bersih dan asri.
"Dari 40 sungai yang melintasi Kabupaten Bekasi, sebanyak 16 di antaranya sudah sangat kritis. Maka dari itu bersama-sama lakukan upaya-upaya agar kali-kali ini tetap bersih dan terjaga," katanya.
Baca juga: Kali Jambe Bekasi bebas tumpukan sampah usai dibersihkan tiga hari berturut-turut.
Baca juga: Warga Bekasi desak pemerintah normalisasi Kali Jambe cegah banjir
Dani mengapresiasi sejumlah komunitas pecinta lingkungan yang selama ini bergerak tidak hanya sebatas penataran dan penyuluhan melainkan juga melakukan tindakan nyata berupa aksi melindungi sungai.
Menurut dia gerakan seperti Rehab Kali Cikarang merupakan gagasan cemerlang, hasil kolaborasi berbagai sisi yakni kemanusiaan, ketulusan, dan kepedulian dalam merawat sungai yang harus terus disebarluaskan serta digaungkan.
"Karena tidak mungkin yang hobi mancing ingin sungainya kotor. Tentu harus bersih dan biotanya masih hidup. Melalui komunitas, semua bisa dikolaborasikan, ada hobi, kemanusiaan, ketulusan, dan kepedulian dalam merawat sungai," ucapnya.
Baca juga: Kalimalang Bekasi jadi wisata air mirip sungai di Seoul segera terwujud
Rencana pembangunan sekolah sungai untuk mengedukasi anak-anak dan masyarakat agar mencintai, memahami, dan peduli pada sungai oleh komunitas pecinta sungai dinilai sebagai inovasi dalam menjaga kelestarian alam.
Dani berharap aksi nyata komunitas pecinta sungai ini mampu menggerakkan masyarakat akan pentingnya merawat dan melindungi aliran sungai di Kabupaten Bekasi.
"Mudah-mudahan menjadi bola salju, dari kecil menggelinding besar yang akhirnya mampu menggerakkan kesadaran masyarakat," kata dia.