Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut masuknya Tim Nasional Indonesia U-23 di ajang Piala Asia U-23 2024 hingga babak semi final membawa dampak positif bagi sektor pariwisata di Tanah Air.
"Sangat berdampak, jadi salah satu ketika bicara pariwisata tidak hanya bicara alam, tidak hanya bicara kekhasanahan, tapi juga bicara mengenai 'event' dan 'sport'," kata Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani di Yogyakarta, Kamis.
Timnas Indonesia U-23 yang menang beberapa kali mulai dari babak penyisihan hingga semifinal, menurut Rizki, cukup membuat masyarakat dunia tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai Indonesia, termasuk pariwisatanya.
Baca juga: Kemenparekraf bantah terjadi 'overtourism' di Bali dari sisi statistik
Baca juga: Kemenparekraf: Tren film 2024 di pasar domestik bakal didominasi genre variatif
"Piala Asia dimana Indonesia menang beberapa kali itu menjadikan orang (penasaran) apa dan ada apa sih di Indonesia," kata dia.
Menurut dia, banyak negara yang saat ini telah memanfaatkan olahraga sebagai salah satu cara untuk mengundang atau mempromosikan destinasi wisata yang dimiliki.
"Melalui sport event atau event lain itu bisa didorong dan dikembangkan," kata dia.
Karena itu, dia menyebut Indonesia mesti memanfaatkan peluang itu melalui promosi pariwisata yang terintegrasi.
Baca juga: Kemenparekraf bentuk tim khusus kembangkan paket pariwisata di BIJB Kertajati
Berbagai ajang kompetisi level nasional maupun internasional, serta event lain di Indonesia, menurut dia, dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menggaet wisatawan mancanegara untuk singgah di Indonesia.
"Jadi wisatawan yang datang adalah wisatawan event mau sport mau musik, mau event bisnis kayak 'meeting', converence itu yang harus kita dorong, jadi tidak melulu 'leisure' (wisata bersantai)," kata dia.
Kemenparekraf: Timnas U-23 di Piala Asia bawa dampak positif pariwisata di Indonesia
Kamis, 2 Mei 2024 12:51 WIB
Sangat berdampak, jadi salah satu ketika bicara pariwisata tidak hanya bicara alam, tidak hanya bicara kekhasanahan, tapi juga bicara mengenai 'event' dan 'sport".