Salah satu dari tiga lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi bagi korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur, yakni di Kawasan Sirnagalih, berada dekat Tempat Pembuang Akhir, (TPA), yakni TPA Pasir Sembung.
Ketika ANTARA mendatangi lokasi relokasi di Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur (berada di dalam kawasan Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur), Senin, terlihat tumpukan sampah yang sudah menggunung dari lokasi ini.
Sebuah alat berat, tampak sedang mengeruk sampah di atas gunungan sampah di TPA Pasir Sembung tersebut.
Baca juga: Basarnas perpanjang operasi pencarian korban gempa Cianjur hingga 30 November
Baca juga: 'Walet' anjing pemburu jasad berhasil temukan sepuluh korban gempa di Cijedil
Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan Pemerintah Kabupaten Cianjur saat ini telah menyiapkan tiga lokasi relokasi bagi warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
"Kami sudah ada di daerah Sirnagalih, sekarang sedang mencari dua lokasi lagi (untuk relokasi). Itu di daerah Mande dan Pacet, dan Cipanas," kata Bupati Cianjur Herman Suherman, di Pendopo Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Untuk lokasi relokasi di daerah Sirnagalih, luas lahannya mencapai 2,5 hektare sedangkan yang di daerah Mande luasnya mencapai 4 hektare dan untuk di daerah Pacet luasnya mencapai 10 hektare.
Baca juga: Desa Ciputri terapkan pola baru penyaluran bantuan ke warga terdampak gempa Cianjur
Bupati Herman mengatakan keputusan pasti untuk persetujuan penggunaan ketiga daerah relokasi tersebut harus menunggu persetujuan dari BMKG, BPN dan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
Pihaknya berharap, bangunan yang didirikan di lokasi relokasi sudah bisa ditempati oleh warga pada akhir Desember 2022.
Menurut dia, rumah yang dibangun di lahan relokasi tersebut peruntukannya bagi warga Kabupaten Cianjur yang selama ini tinggal di daerah rawan bencana.*