Bogor (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya alias Kang AW buka suara setelah dirinya dikabarkan akan pindah ke partai lain.
Kang AW saat ditemui di Bogor, Jumat, tak memungkiri mengenai adanya sejumlah partai yang telah membuka lebar pintu masuk untuk dirinya. Terlebih, ada partai yang intensif mengajaknya untuk bergabung.
Meski begitu, sejauh ini dirinya masih diminta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat untuk tetap bertahan.
Baca juga: Partai Demokrat Jabar gelar musda tentukan arah politik 2024
"DPP PD (Partai Demokrat) masih meminta saya bertahan. Beberapa partai memang sudah menawari, termasuk salah satu partai yang lebih intensif ngajak ngobrol-ngobrol dan ngopi," kata Kang AW.
Pasalnya, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat asal Kabupaten Bogor itu sudah dua kali terpilih menjadi legislator. Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019 dirinya memperoleh sekitar 60 ribu suara. Angkanya melonjak hampir 50 persen dari Pileg tahun 2014.
Raihan suara tersebut menjadi yang tertinggi di Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat. Jumlahnya bahkan melampaui suara anggota DPR RI Anton Soeratto yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat, yakni sekitar 50 ribu suara.
Baca juga: Fraksi Demokrat DPRD Jabar desak Menaker cabut aturan JHT cair usia 56 tahun
Perolehan suara Asep Wahyuwijaya jumlahnya juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan total suara enam anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRD Kabupaten Bogor.
Kang AW menganggap kedaulatan rakyat menjadi kunci utama dalam sistem pemilihan proporsional terbuka.
"Daulat partai tak cukup penting kecuali partai itu hanya sebagai kendaraan politik saja. Partai hanya benda mati, ideologinya pun sekarang mirip-mirip saja. Bahkan ada juga partai yang ngomongnya berplatform kerakyatan tapi kelakuannya menghisap rente dari bansos rakyat," ungkapnya.
Baca juga: Andi Arief mengaku dikonfirmasi soal mekanisme musda di Partai Demokrat
Ia menyebutkan bahwa pada akhirnya pilihan rakyat akan bermuara pada figur-figur, terlepas apapun partainya. Dirinya menilai saat ini masyarakat, termasuk di Kabupaten Bogor sudah sangat cerdas dan meyakini komitmen dengan sosok atau figur yang dipilihnya, bukan dengan partainya.
"Tujuh tahun saya berpolitik sebagai anggota parlemen di Jabar, selama itu pula saya berikhtiar untuk menjaga amanah yang diberikan. Mendorong anggaran pembangunan rumah sakit, membangunkan jalan, mendirikan pasar hingga membangunkan ratusan ruang kelas baru untuk anak-anak di Kabupaten Bogor agar bisa bersekolah dengan baik," paparnya.
Kang AW menilai, apapun partainya, yang terpenting adalah berkomitmen menjaga amanah yang besar dari masyarakat.
Baca juga: AHY dorong Partai Demokrat Jabar bisa jadi juara pada Pemilu 2024
Dirinya juga mengaku tak mau ambil pusing jika tak lagi menjadi wakil rakyat. Ia menganggap, apapun yang dilakukan saat ini dan nanti untuk kepentingan masyarakat sebagai ibadah.
"Saya tahu dengan konsekuensi amanah yang menyertai saat harus memegang titipan amanah kekuasaan, saya pasti memikirkannya dan melakukan apa yang dipikirkan untuk kebaikan rakyat yang menitipkan amanahnya. Anggap saja, semuanya pun jadi ibadah kan? Supaya enteng dan tidak ada beban," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa yang harus dijaga adalah kedaulatan rakyat, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya, apapun partainya.
"Sebagai penghormatan kepada prinsip-prinsip demokrasi, maka daulat rakyat yang utama. Saya masih anggota DPRD Jabar yang dulu dipilih melalui Partai Demokrat dan untuk ke DPR RI juga masih belum memutuskan," kata Kang AW.
Baca juga: Fraksi Demokrat minta Pemkab Sukabumi prioritaskan nelayan dan UMKM
Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar buka suara dikabarkan pindah partai
Jumat, 7 Oktober 2022 23:08 WIB