Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Negara Urusan Luar Negeri Persatuan Emirat Arab (UAE) Thani bin Ahmed Al Zeyoudi menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) business-to-business (B2B) antara pelaku usaha Indonesia dan pelaku usaha Persatuan Emirat Arab senilai 3,6 juta dolar AS.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh 11 pelaku usaha Indonesia sebagai pemasok dengan dua pelaku USAHA UAE.
“Adanya kesepakatan dagang ini menunjukkan kolaborasi yang baik antara dunia usaha kedua negara, termasuk usaha kecil dan menengah. Pemerintah Indonesia akan senantiasa mendukung dunia usaha dalam meningkatkan interaksi bisnis dengan negara mitranya,” kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Kesebelas pelaku usaha dari Indonesia dalam kontrak dagang adalah PT Liza Christina, PT Target Makmur, PT Mitra Sukses Dunia, PT Great Giant Pineapple, PT Mega Global Food, PT Tays Bogiyanti Solaras, PT Daimatu, PT Technoplast, PT Wirasindo Santakarya, Hasibuan Design, dan C- Living Furniture & Custom Work.
Di sisi lain, kedua pelaku usaha dari UAE adalah Yas Export International dan Tarrab Trading Co. LLC.
Produk-produknya meliputi garmen, buah-buahan, grocery food (makanan kelontong), alas kaki, perkakas plastik, furnitur, pencahayaan, dan kerajinan tangan.
Sebelum menyaksikan penandatanganan MoU, Mendag Zulkifli Hasan dan Menteri Thani melakukan pertemuan bilateral yang membahas perkembangan ratifikasi persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan UAE (IUAE–CEPA).
Pertemuan bilateral tersebut berlangsung usai pertemuan G20 Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) yang berlangsung pada 21–23 September 2022.
“Kami meyakini IUAE–CEPA akan memberikan peluang besar bagi kedua negara untuk tumbuh bersama dan meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Mendag.
Mendag juga menjelaskan, saat ini Indonesia masih menjalankan proses ratifikasi IUAE–CEPA.
“Kami akan terus mengawal agar proses ratifikasi dapat selesai sesuai target,” KATA Zulkifli Hasan.
Baca juga: Presiden Jokowi dijadwalkan bertemu Presiden UEA hari ini
Baca juga: Indonesia meraih 44,6 miliar dolar AS komitmen investasi dari UEA
Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan terima kasih atas penyambutan Menteri Thani saat kunjungan Mendag Zulkifli Hasan ke UAE pada Juli 2022.
Persetujuan IUAE–CEPA telah ditandatangani pada 1 Juli 2022 di Abu Dhabi, UAE bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Presiden RI Joko Widodo ke UAE. Persetujuan IUAE–CEPA ditandatangani oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Ekonomi PEA Abdulla bin Touq Al Marri.
UAE turut berpartisipasi dalam pencalonan tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO (Ministerial Conference) yang akan dilaksanakan pada Desember 2023.
Terkait hal ini, Mendag menyampaikan dukungannya terhadap UAE dan mengharapkan negara itu terpilih sebagai tuan rumah MC-13 dalam pertemuan Dewan Umum WTO bulan Oktober nanti.
Pada periode Januari–Juli 2022, total perdagangan Indonesia–UAE mencapai 2,8 miliar dolar AS atau meningkat 29,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu pada 2021, total perdagangan kedua negara mencapai 4 miliar dolar AS atau meningkat 37,88 persen dibanding 2020.
Ekspor Indonesia ke UAE pada 2021 mencapai 1,9 miliar dolar AS atau meningkat 52,15 persen dibanding 2020, dan impor Indonesia dari UAE mencapai 2,1 miliar dolar AS atau meningkat 27,33 persen.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke UAE pada 2021 adalah perhiasan, minyak kelapa sawit, kendaraan bermotor, perangkat sambungan telepon, dan aplikasi untuk televisi. Komoditas impor utama Indonesia dari PEA adalah besi semi-unfinished, alumunium, emas, sulfur, dan polimer propilene.
RI-UAE tandatangani kontrak dagang 3,6 juta dolar AS
Sabtu, 24 September 2022 14:20 WIB