Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjamin pelaksanaan kegiatan Idul Adha bakal berjalan aman dan lancar meski di tengah adanya wabah PMK (Penyakit Kuku dan Mulut) yang saat ini tengah melanda hewan ternak.
Hal tersebut karena Menurut Mentan SYL wabah PMK bukannya wabah yang berbahaya untuk manusia. Selain tidak bisa menular ke manusia, daging sapi saat ini juga masih aman untuk dikonsumsi.
"Jajaran Kementan bersama 16 daerah yang terkontaminasi PMK menyatakan siap menghadapi Idul Adha dan meski ada PMK, pasokan sapi yang ada tidak bersoal," ujar Mentan.
Oleh karenanya, Mentan SYL optimis dapat menangani adanya wabah virus PMK dalam waktu dekat yang saat ini menyerang peternak. Meski demikian Mentan mengatakan agar semua pihak turun langsung dan terlibat dalam penanganan virus PMK.
Baca juga: Kementan kuatkan fungsi BPP Kostratani melalui Temu Lapang Petani
Menurutnya wabah PMK yang mewabah saat ini bisa ditangani dengan beberapa strategi pendekatan yang bakal dilakukan. Pertama Mentan mengajak untuk menerapkan strategi intelektual sebagai langkah percepatan.
Selain itu Mentan SYL juga menerapkan strategi manajemen sebagai langkah penguatan dan ketiga adalah strategi perilaku sebagai langkah bersama dalam menghilangkan PMK.
Menindaklanjuti arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi menyatakan kesiapan seluruh jajaran BPPSDM untuk mendukung negara menghadapi PMK.
"Oleh karenanya kita harus bantu petugas, bantu peternak dengan segala kemampuan agar PMK bisa segera ditanggulangi dan peternak kita kembali bersemangat untuk beternak, terutama sapi perah dan sapi potong, serta ternak berkuku genap lainnya," tegas Dedi.
Baca juga: IFAD apresiasi keberhasilan Kementan jalankan program regenerasi petani
Pernyataan pria yang akrab disapa Prof. Dedi ini pun segera ditindaklanjuti oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis dibawah BPPSDMP.
Menanggapi surat Kepala Dinas Perternakan dan Keswan Kabupaten Tulungagung terkait permintaan bantuan relawan penanganan PMK di wilayahnya, respon cepat diberikan Polbangtan Malang dengan memberangkatkan 20 mahasiswa yang didampingi Ketua Jurusan Peternakan (Wahyu Windari) dan Kaprodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (Sadlikah).
Dalam keterangannya Kadis PKH Kabupaten Tulungagung, Mulyanto menyatakan bahwa karena berbagai keterbatasan sumberdaya manusia yang ada di dinas maupun pelaku usaha, maka masih dibutuhkan bantuan dari insan akademik untuk pelaksanaan vaksinasi PMK di wilayahnya.
Lebih lanjut Mulyanto mengatakan bahwa target vaksinasi per hari adalah 100 dosis setiap tim, dan dilakukan door to door, sehingga dibutuhkan banyak tenaga relawan, termasuk dari Polbangtan Malang.
Baca juga: Tanamkan orientasi bisnis, Kementan bekali petani literasi keuangan
Melepas tim relawan, Direktur Polbangtan Malang Setyabudi Udrayana berpesan agar benar benar menjalankan tugas ini dengan baik, serta menjaga perilaku higienis, karena manusia berperan sebagai vektor untuk virus PMK (03/07).
"Kalian harus mentaati standar operasional prosedur yang telah ditetapkan oleh petugas dinas, dan itu berlaku untuk setiap individu" pesan Uud sapaan akrabnya.
Di akhir arahannya, Uud tak lupa mengingatkan agar seluruh mahasiswa dapat menjaga kondisi, karena amanah ini harus dijalankan dengan baik dan mereka kembali ke kampus dengan tetap sehat.
Mentan jamin Idul Adha berjalan aman meski ada wabah PMK
Senin, 4 Juli 2022 21:14 WIB
Jajaran Kementan bersama 16 daerah yang terkontaminasi PMK menyatakan siap menghadapi Idul Qurban dan meski ada PMK, pasokan sapi yang ada tidak bersoal.