Bandung (ANTARA) - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung menyebut tewasnya dua pemuda di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat (17/6), diduga diakibatkan antrean penonton yang membeludak saat ingin masuk ke stadion.
Menurut Aswin, sesuai prosedur penonton harus menunjukkan tiket lebih dulu jika ingin masuk ke stadion, tapi banyak penonton yang tidak sabar ingin masuk ke dalam stadion.
"Dugaannya adalah tidak sabar ingin masuk, terburu-buru. Padahal sudah diimbau agar antre dan antrean-nya juga sudah ada," kata Aswin di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Menurut dia, kebanyakan dari penonton tersebut ingin buru-buru masuk sehingga melupakan keselamatan. Dari momen berdesak-desakan itu. ada sejumlah orang yang pingsan dan dibawa ke rumah sakit.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mencatat ada sebanyak delapan pintu akses masuk ke stadion yang jebol karena massa yang membeludak.
Adapun Stadion GBLA dapat menampung penonton totalnya sebanyak 38 ribu. Namun, Ibrahim memperkirakan massa yang hadir ke area tersebut diprediksi mencapai 40-45 ribuan.
Dua pemuda yang menjadi korban meninggal itu merupakan bobotoh bernama Ahmad Solihin asal Cibaduyut, dan Sopiana Yusup anggota Viking asal Bogor.
Adapun peristiwa itu terjadi saat adanya laga Persib Bandung menghadapi Persebaya Surabaya. Kedua kesebelasan bertemu dalam pertandingan lanjutan Grup C Piala Presiden 2022.
Baca juga: Piala Presiden di GBLA Bandung terancam tidak dilanjutkan
Baca juga: Wali Kota Bandung pastikan GBLA resmi jadi kandang Persib
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polisi sebut tewasnya 2 pemuda di GBLA karena antrean masuk penonton
Berebut pada antrean masuk di GBLA, dua pemuda tewas
Sabtu, 18 Juni 2022 15:04 WIB