Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo, saat meninjau pelaksanaan ganjl genap di Simpang Baranangsiang, Sabtu mengatakan ganjil genap memang diberlakukan pada jam padat, sehingga berhasil menekan mobilitas masyarakat dari sisi hilir mudik kendaraan untuk menahan penyebaran COVID-19 varian Omicorn.
"Seperti disampaikan sebelumnya, ganjil genap itu situasional, hari ini ada pagi sampai siang dan siang sampai sore," katanya.
Menurut data kendaraan yang diputar balik hari ini, kata dia, terdapat 3.525 sepeda motor dan mobil diputar balik selama dua jam pada pukul 9.00-11.00 WIB dan 3.819 dua jenis kendaraan tersebut pada pukul 13.00-15.00 WIB.
Hal ini berarti telah ada upaya nyata menghindarkan Kota Bogor dari potensi kerumunan warga di dalam daerah maupun ke luar daerah.
Begitupun sebaliknya, masyarakat dari luar kota masuk ke Kota Bogor. Mengingat, penyebaran COVID-19 varian Omicorn terus meningkat di Jakarta dan sekitarnya.
Susatyo menyampaikan sebagai daerah penyangga Ibu Kota Jakarta, Kota Bogor berpotensi terkena sebaran Omicorn yang perlu cara untuk menahan lajunya.
Pemberlakuan ganjil genap pelat nomor kendaraan pada akhir pekan salah satu pilihan yang ditetapkan, karena volume kendaraan pada dua pekan ini mulai terpantau meningkat.
Pengecekan yang ada di enam titik jalan yakni di depan toko eletronik Irama Nusantara Jalan Merdeka, SPBU Veteran di Jalan Veteran, Simpang Batutulis, Bundaran Air Mancur, Rumah Makan Bumi Aki dan Simpang Baranangsiang telah memilah ratusan kendaraan hanya berpelat ganjil yang boleh melintas.
"Kami menggerakkan, anggota untuk bersiaga memantau kepadatan kendaraan. Kami perghitungkan betul itu," katanya.