Bekasi, (Antara Megapolitan) - Kepala Bidang Perindustrian Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi Sudirman menilai hari pertama penyelenggaraan mogok nasional tidak berimplikasi negatif terhadap dunia usaha di wilayah setempat.
"Aksi unjuk rasa berjalan kondusif dan aparat pun bekerja dengan baik, sehingga aksi demontrasi kali ini berjalan aman," katanya di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan seputar kerugian dari para pengusaha atas aksi unjuk rasa kali ini.
"Ada 1.229 perusahaan di Kota Bekasi. hingga kini kami belum terima pengaduan perihal kerugian akibat mogok massal," katanya.
Namun demikian, dia mengaku ada 17 perusahaan di wilayah setempat yang saat ini masuk dalam kriteria rawan bangkrut akibat faktor produksi yang melemah.
"17 perusahaan itu adalah yang melapor dan meminta penangguhan Upah Minimum Kota Bekasi 2015 ditangguhkan karena ketidaksiapan keuangan perusahaan," katanya.
Sepanjang 2015, kata dia, ada dua perusahaan yang tengah berkonflik dengan pekerjanya, yakni PT Tadmansori Karpet Indah di Kecamatan Bantargebang dan PT Yudistira di Kecamatan Medansatria.
"PT Tadmansori Karpet Indah adalah karena menutup tempat usahanya, sementara PT Yudistira mem-PHK sebagian karyawannya," katanya.
Pihaknya mengaku masih terus menunggu laporan dari sejumlah perusahaan tersebut atas implikasi yang mereka terima akibat aksi mogok nasional yang rencananya akan berlangsung hingga 27 November 2015.
Mogok Nasional Tak Pengaruhi Dunia Usaha Bekasi
Selasa, 24 November 2015 21:27 WIB
Ilustrasi, Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) Bekasi melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Walikota, Bekasi, Jawa Barat. (Foto Antara/ Risky Andrianto/Dok)
Aksi unjuk rasa berjalan kondusif dan aparat pun bekerja dengan baik, sehingga aksi demontrasi kali ini berjalan aman.
