Jakarta (ANTARA) - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyiapkan 15 aksi keselamatan (safety action) untuk melaksanakan rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait insiden kecelakaan.
Direktur Utama TransJakarta Mochammad Yana Aditya menyampaikan beberapa poin penerapan "safety action" di antaranya yang pertama penyediaan tempat istirahat bagi pramudi di tiap terminal.
"Tempat itu akan digunakan sebagai tempat istirahat pramudi sambil menunggu piket berikutnya," kata Mochamad Yana Aditya dalam diskusi virtual, di Jakarta, Rabu.
Baca juga: TransJakarta targetkan 100 unit bus listrik beroperasi tahun 2021
Yana menambahkan TransJakarta juga akan merelokasi penempatan petugas patroli jalur berdasarkan hasil dari "road hazard mapping" (RHM) yang dilakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
"Kita memang sedang merelokasi patroli jalur dan ditempatkan di daerah yang sering terjadi kecelakaan, utamanya daerah seperti putaran, perempatan, atau tempat banyak sekali kendaraan di luar TransJakarta melakukan perlintasan dan memotong jalur TransJakarta," ujar Yana.
Dia melanjutkan pihaknya juga akan memberlakukan kebijakan kepada pramudi TransJakarta untuk tidak mengendarai bus yang berbeda-beda setiap harinya.
Tujuannya agar para pramudi dapat lebih mengenali kendaraan yang dikemudikannya itu sehingga meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan.
"Keempat ada 'risk journey'. Jadi, setiap rute ada 'risk journey' dan akan disosialisasikan ke pramudi yang ada di rute itu, baik operator maupun swakelola," tutur Yana.
Baca juga: Bus TransJakarta serempet pagar pembatas dan sepeda motor di Halte Lebak Bulus
TransJakarta juga nantinya menerapkan kebijakan untuk meminimalisir tingkat kelelahan pada para pramudi yang bertugas sesuai dengan rekomendasi dari KNKT.
"Selama ini pramudi itu setelah dia selesai bertugas, dia akan mengisi BBM/BBG sebelum kembali ke pool. Ini terus terang bagi KNKT memberikan masukan ada tingkat kelelahan. Oleh sebab itu, kita mencoba pramudi lansir di koridor 1 Halte CSW," kata Yana.
Terkait masalah kesehatan, Yana menyampaikan bahwa TransJakarta akan mengintensifkan pemeriksaan medis untuk memastikan pramudi yang bertugas tidak memiliki penyakit.
Selain itu, TransJakarta juga akan melakukan pengecekan kondisi kesehatan pramudi bus setiap pagi sebelum mereka bertugas.
"Kita juga melakukan 'random check' narkoba untuk pramudi," jelas Yana.
Baca juga: TransJakarta hentikan operasional antisipasi aksi tolak UU Cipta Kerja di kawasan Istana Merdeka
Yana mengatakan bahwa ke depan juga akan diaktifkannya kembali keberadaan petugas di dalam bus yang saat ini terhenti akibat pandemi COVID-19.
Lebih lanjut, untuk poin-poin "safety action" lainnya di antaranya perbaikan data kecelakaan dan proses evaluasi, pemberlakuan batas kecepatan di tol dan non tol, penyusunan laporan investigasi, perbaikan proses kelayakan kendaraan sebelum beroperasi hingga penyusunan modul kurikulum untuk pramudi.
''Kita juga melakukan penyusunan perbaikan standar prosedur operasi (SOP) terkait dengan rekrutmen pramudi. Ini penting karena SOP dari rekrutmen ini memastikan apakah pramudi memenuhi syarat atau tidak," kata Yana.,
TransJakarta siapkan 15 aksi keselamatan rekomendasi KNKT
Rabu, 29 Desember 2021 20:05 WIB
Keempat ada 'risk journey'. Jadi, setiap rute ada 'risk journey' dan akan disosialisasikan ke pramudi yang ada di rute itu, baik operator maupun swakelola.