Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta vaksinasi booster atau penyuntikan vaksin dosis ketiga segera disiapkan untuk dilaksanakan pada Januari 2022.
“Bapak Presiden juga meminta agar kegiatan booster vaksinasi sudah dipersiapkan untuk di bulan Januari. Jadi kami sedang akan memfinalkan terkait vaksin berbasis PBI dan non-PBI,” kata Airlangga di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, usai rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi mengenai evaluasi PPKM.
Selain vaksinasi booster, Presiden juga memerintahkan untuk percepatan pemberian vaksin COVID-19 terhadap masyarakat rentan dan juga anak-anak yang belum divaksin. Percepatan vaksinasi terhadap masyarakat rentan dan anak-anak diperlukan untuk mencegah penularan varian baru Omicron yang berdasarkan kajian, banyak menjangkiti anak-anak.
“Dalam hal ini karena yang banyak juga terdampak adalah anak-anak, maka vaksinasi anak-anak perlu untuk terus didorong,” kata Airlangga.
Baca juga: Lebih dari 50 persen nakes di Bogor belum terima booster vaksin
Baca juga: Dinkes kota Bogor laksanakan vaksinasi booster moderna untuk tenaga kesehatan
Presiden meminta jajarannya terus mengevaluasi dan mengawasi perkembangan varian Omicron yang telah terdeteksi di 45 negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah meminta adanya genome sequencing, dan membatasi kegiatan masyarakat untuk mengantisipasi penularan Omicron.
Terkait antisipasi penularan COVID-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru, Airlangga menuturkan, Presiden memerintahkan agar berbagai kegiatan diikuti maksimal 50 orang. Kebijakan pembatasan kegiatan saat libur Natal dan Tahun Baru akan disesuaikan dengan imbauan dari WHO dan dituangkan dalam instruksi menteri dalam negeri.
“Namun kegiatan-kegiatannya akan dirinci. Jadi kegiatan maksimal di mal, kemudian untuk restoran maksimal 75 persen dan di berbagai kegiatan 75 persen. Namun ada pembatasan jumlahnya yang dimaksimalkan menjadi 50 orang dan yang traveling itu mereka yang sudah divaksin,” katanya.