Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Yasid Taufik di Kota Bogor, Jumat, mengumumkan pemenang lomba tersebut di IPB International Convention Center.
"Kita tidak bisa memaksa milenial dan generasi Z makan makanan yang diolah seperti generasi saya," katanya saat memberikan sambutan.
Ia mengatakan lomba bertujuan mendukung kalangan milenial mencintai pangan lokal.
Ia mengatakan lomba bertujuan mendukung kalangan milenial mencintai pangan lokal.
Perlombaan kreasi pangan ini, kata Yasid, diharapkan mampu mengkampanyekan bahan pangan lokal dari kalangan milenial untuk disukai kalangan mereka juga, sesuai cita rasa dan tampilan yang menarik.
Yasid pun mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam proses seleksi produk kreasi sebanyak 120 orang mahasiswa hingga menjadi 20 finalis dan memenangkan empat orang yang mampu mengolah pangan lokal dengan cita rasa global.
Yasid pun mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam proses seleksi produk kreasi sebanyak 120 orang mahasiswa hingga menjadi 20 finalis dan memenangkan empat orang yang mampu mengolah pangan lokal dengan cita rasa global.
Olahan para peserta dinilai oleh juri lomba yakni Chef populer Ragil Imam Wibowo dan beberapa chef lain yang mewajibkan bahan olahannya dari pangan lokal selain beras seperti kentang, sorgum dan jagung.
Kementan pun memberikan hadiah sebesar Rp40 bagi empat orang kaum milenial tersebut dengan kategori terfavorit sebesar Rp5 juta, pemenang ketiga Rp8 juta, pemenang ketiga Rp12 juta, dan pemenang pertama Rp15 juta.
Juaneta Abigail mahasiswa D3 perhotelan Universitas Multimedia Nusantara terpilih sebagai juara terfavorit, Handika Dwi Ramadhan mahasiswa Jakarta International Hotels School sebagai juara ketiga, Fadia Salsabila mahasiswa Jurusan Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti sebagai juara kedua, dan Muhammad Irgi Fathoni mahasiswa Politeknik Media Kreatif Jakarta sebagai juara pertama.
"Saya ucapakan selamat kepada para peserta, ada empat pemenang. Upaya ini menjadi sangat strategis mengingat kondisi konsumsi pangan sumber karbohidrat masyarakat Indonesia saat ini sebagian besar didominasi oleh beras dan terigu," katanya.
Sementara itu, juri lomba Chef Ragil Imam Wibowo mengungkapkan kreasi olahan yang dibuat oleh para peserta sudah cukup mewakili cita rasa yang baik.
Mereka sudah mencoba memberikan sajian olahan pangan lokal yang selama ini kaya di Indonesia namun tidak lagi familiar bagi kaum milenial.
"Kami harap kreasi makan menggunakan ubi, sorgum, jagung ke depan makin berkembang," ujarnya.