Bogor (ANTARA) - Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor Sanson Purba menyatakan, kondisi pandemi COVID-19 yang mendorong percepatan penerapan teknologi digital, sehingga sudah saatnya bagi pelaku UMKM untuk bertransformasi menuju "go digital".
"Kami mengapresiasi langkah BukuWarung melalui Komunitas Juragan Bisnis yang telah berperan serta dalam meningkatkan kapabilitas para pelaku UMKM di Kota Bogor," kata Samson Purba, di Kota Bogor, Selasa.
BukuWarung adalah perusahaan teknologi penyedia ekosistem finansial digital untuk UMKM Indonesia yang berdiri sejak 2019 dan saat ini telah membangun kemitraan dengan sekitar 6,5 juta pelaku UMKM di Indonesia.
Baca juga: UMKM Kota Bogor pasarkan produk secara online melalui bogorhitz
Menurut Samson Purba, dari 27.377 UMKM di Kota Bogor merupakan potensi besar yang perlu didorong bersama-sama untuk tumbuh lebih maju, meskipun pada pandemi COVID-19 sejak tahun lalu sebagian besar mengalami kemerosotan.
Dukungan BukuWarung terhadap UMKM di Kota Bogor, selain penyediaan teknologi digital yang terus diperbarui, juga dikuatkan dengan program kelas Juragan Bisnis, berupa rangkaian pelatihan kepada para pelaku UMKM di Indonesia.
Kelas Juragan Bisnis ini telah memberikan pelatihan kepada sekitar 4.000 pelaku UMKM di seluruh Indonesia sejak April 2020. BukuWarung melalui kelas Juragan Bisnis juga menargetkan dapat memberikan pelatihan kepada sekitar 10.000 pelaku UMKM sepanjang 2021.
Menurut Samson, di Kota Bogor, BukuWarung melalui kelas Juragan Bisnis akan menjalankan program secara berkelanjutan dengan target melibatkan 5.000 UMKM dan menumbuhkan profit bisnis hingga 15 persen.
Baca juga: Ketua DPRD Kota Bogor nilai kebijakan penguatan UMKM sangat baik
Sebelumnya, dari hasil survei yang dilakukan MORE bersama Bappeda Kota Bogor menyimpulkan, selama pandemi COVID-19 sejak Maret 2020 hingga saat ini, dari 27.377 UMKM di Kota Bogor, sekitar 81,2 persen mengalami penurunan pendapatan, dan bahkan ada 5,8 persen yang beralih usaha.
Sedangkan hasil studi dari Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) yakni asosiasi yang bergerak dalam pembinaan UMKM di Indonesia bekerja sama dengan LPM UI, menyimpulkan sekitar 40 persen UMKM di Kota Bogor belum memanfaarkan teknologi digital dalam memasarkan produknya.
Padahal perubahan platform transaksi dari cara offline menjadi online perlu segera diimplementasikan.
Karena itu, BukuWarung bersama Paguyuban UMKM Kota Bogor dan Pemerintah Kota Bogor bersama Paguyuban UMKM Kota Bogor sepakat menyelenggarakan webinar kelas Juragan Bisnis, bertema: "Bogor Bangkit, Pemulihan Ekonomi Nasional, dan Peningkatan Kesejahteraan melalui Digitalisasi UMKM", pada 17 Agustus 2021, sebagai bagian dari peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-76.
Baca juga: Pemkot Bogor tingkatkan marwah PKL jadi pemilik kios
Webinar Kelas Juragan Bisnis ini menghadirkan pembicara; Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bogor, Samson Purba, Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, H Muaz, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Bogor, R. Medi Sandora, Ketua Kadin Kota Bogor, Almer Faiq Rusydi, Pengurus Paguyuban UMKM Kota Bogor, Kushermayanti, serta Head of Marketing BukaWarung, Ika Paramita.
Ika Paramita menuturkan, percepatan digitalisasi perlu segera direalisasikan guna membantu UMKM di Indonesia untuk bertahan dan tumbuh melalui aplikasi BukuWarung yang dinilai praktis.
"Sebagai perusahaan teknologi, BukuWarung berupaya menghadirkan solusi berupa ekosistem digital untuk membantu para pelaku UMKM dalam mengelola dan mengembangkan bisnis mereka secara efisien," katanya.
Kadiskop-UKM: UMKM Kota Bogor sudah saatnya "go digital"
Rabu, 25 Agustus 2021 6:46 WIB
Kami mengapresiasi langkah BukuWarung melalui Komunitas Juragan Bisnis yang telah berperan serta dalam meningkatkan kapabilitas para pelaku UMKM di Kota Bogor.