Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore menguat didukung kebijakan pelonggaran bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
Rupiah ditutup menguat 50 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.450 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.500 per dolar AS.
"Ini murni dari efek The Fed terhadap dolar AS dan rupiah, di mana harapan inflasi agak sedikit mereda," kata analis Valbury Asia Futures Lukman Leong di Jakarta, Kamis.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya saat ini berada di posisi 90,67, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,61.
Baca juga: Giliran emas jatuh 4,9 persen tertekan imbal hasil obligasi jelang putusan Fed
Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kini berada di level 1,65 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,62 persen.
Pada akhir pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) selama dua hari, seperti yang diperkirakan, The Fed mempertahankan suku bunga atau tidak berubah mendekati nol, meski mengakui adanya peningkatan dalam ekonomi AS.
Gubernur The Fed Jerome Powell, dalam sambutannya menyatakan ini bukan waktunya untuk berbicara tentang pengurangan pembelian aset oleh bank sentral.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.430 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.430 per dolar AS hingga Rp14.473 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menguat menjadi Rp14.468 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.510 per dolar AS.
Kurs Rupiah ditutup menguat didorong kebijakan longgar The Fed
Kamis, 29 April 2021 17:04 WIB
Rupiah ditutup menguat 50 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.450 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.500 per dolar AS.