Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua Alexander Kapisa mengatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menjamin bahwa ketersediaan vaksin COVID-19 aman menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) digelar pada 2-15 Oktober mendatang.
Alex menyebut, hal itu disampaikan Menkes Budi saat melakukan kunjungan ke Jayapura pada pekan lalu.
“Kemarin kami dapat kunjungan Menkes dan sudah dilaporkan juga bahwa beliau akan mendukung vaksinasi di sekitar venue,” ungkap Alex saat dihubungi dari Jakarta, Senin.
“Pak Menkes juga bilang bahwa stok vaksin aman karena itu arahan pak presiden juga,” sambung dia.
Baca juga: Wagub Papua: Masyarakat di area venue PON wajib divaksinasi COVID-19
Dalam rapat terbatas persiapan penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI di Istana Merdeka, Jakarta, Maret lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat Papua menjadi penting sebagai upaya pemerintah menjaga keamaan dan keselamatan atlet selama event berlangsung.
Alex menambahkan bahwa ia telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang juga siap untuk melakukan vaksinasi massal terutama bagi masyarakat yang ada di sekitar venue pertandingan PON.
Ia berharap vaksinasi COVID-19 bagi para atlet, ofisial, perangkat pendukung, serta masyarakat di sekitar venue bisa rampung pada September.
“Kalau target ya jelas harus selesai sebelum PON. Harus selesai pada September,” ujar Alex.
Baca juga: Semua peserta PON XX Papua wajib divaksin
Laju vaksinasi COVID-19 di Indonesia melambat karena keterbatasan suplai vaksin dari negara-negara produsen. Untuk di Papua sendiri, stok vaksin diprioritaskan bagi lansia terlebih dahulu.
Kondisi terbatas suplai vaksin juga dipengaruhi oleh lonjakan jumlah kasus COVID-19 yang terjadi di beberapa negara produsen di Eropa dan Asia sehingga mereka menerapkan kebijakan untuk tidak mengeluarkan vaksin yang diproduksi di negaranya.
Baca juga: PB PON Papua menutup pendaftaran peliputan pada April 2021
Namun sebagai antisipasi kebijakan embargo atau larangan pengiriman dari negara-negara produsen, pemerintah berencana menambah pasokan vaksin dengan memesan lagi sebanyak 90 hingga 100 juta vaksin Sinovac.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menuntaskan program vaksinasi rampung pada 2021.