Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akan membagikan 1.000 masker kepada seluruh federasi olahraga nasional guna mendukung upaya pemerintah dalam meminimalisir penularan COVID-19 di tanah air.
Pembagian masker tersebut merupakan tindak lanjut KOI yang sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan Satgas Penanganan COVID-19 dan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) untuk melibatkan para atlet nasional, pelatih dan ofisial dalam kampanye masker.
“Dalam rangka merealisasikan kerja sama antara KOI dan Satgas COVID-19, kami akan membagikan 1.000 masker kepada seluruh induk cabang olahraga anggota KOI,” ujar Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari dalam konferensi pers seusai Rapat Anggota Tahun 2021 di Jakarta, Senin.
Baca juga: Ketua Olimpiade Tokyo ingin mundur usai melontarkan komentar sensitif
KOI dan BNPB menilai kampanye pemakaian masker perlu digiatkan lagi mengingat jumlah kasus COVID-19 di Indonesia melonjak dalam beberapa bulan terakhir. Salah satu faktornya adalah menurunnya kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.
Tak hanya itu, kampanye masker juga dinilai penting karena kampanye vaksin yang saat ini juga tengah digiatkan pemerintah membuat masyarakat memiliki harapan berlebih sehingga menjadi abai terhadap protokol kesehatan.
Baca juga: KOI ke Swiss Januari 2021 demi bidding Olimpiade 2032
Dengan melibatkan para atlet yang merupakan tokoh yang dikenal publik itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat akan pentingnya penggunaan masker.
Selain bantuan masker, KOI juga sebelumnya telah menyalurkan bantuan finansial kepada 11 cabang olahraga yang mengikuti kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Kesebelas cabang olahraga tersebut adalah atletik, menembak, panahan, renang, angkat besi, bulu tangkis, selancar ombak, sport climbing, karate, bola basket (3x3) dan balap sepeda.
Baca juga: Empat venue temporer PON Papua akan dibangun Januari 2021
Masing-masing cabang olahraga itu mendapatkan subsidi sebesar 2.000 dolar AS atau setara Rp28,4 juta. Bantuan dana tersebut diberikan oleh Association of National Olympic Committees (ANOC) melalui KOI terkait terkait penundaan Olimpiade Tokyo 2020.