Cibinong, Bogor (ANTARA) - KPUD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memprediksi jumlah pemilih di wilayahnya pada Pilkada Kabupaten Bogor mendatang membengkak menjadi 3,6 juta orang.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPUD Kabupaten Bogor, Herry Setiawan, di Cibinong, Bogor, Jumat (19/2), menyatakan, jumlah itu naik jika dibandingkan dengan daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada Serentak 2018, yakni 3,29 juta pemilih.
Baca juga: KPU Bogor butuh biaya pilkada mendatang sebesar Rp200,2 miliar
Baca juga: KPU Bogor rumuskan bentuk sekolah politik perempuan
Kondisi itu berbanding terbalik dengan jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang malah menyusut sekitar 500.000 jiwa selama pandemi Covid-19.
Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani, mengatakan, mereka telah memproyeksikan jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada 2020 sebanyak 6.000.000 jiwa sesuai asumsi pertambahan jumlah penduduk dari tahun ke tahun, tapi bukannya bertambah malah berkurang karena pandemi.
"Tahun 2019 sekitar 5,9 juta jiwa, hasil sensus penduduk 2020 menurun menjadi 5,4 juta jiwa. Kami proyeksikan sekitar 6 juta (jiwa) awalnya. Waktu memproyeksikan asumsi pandemi belum diperhitungkan, proyeksi dihitung dua tahun lalu," ujarnya.
Baca juga: KPU Bogor sedang buru 9.000 kotak suara tercecer sejak 2004
Meski tak merinci jumlahnya, tapi ia menyebutkan bahwa pengurangan penduduk terjadi karena banyak faktor, mulai dari perpindahan penduduk hingga meninggal dunia.
Pemilih Pilbup di Bogor mendatang diprediksi membengkak jadi 3,6 juta orang
Sabtu, 20 Februari 2021 6:12 WIB
Tahun 2019 sekitar 5,9 juta jiwa, hasil sensus penduduk 2020 menurun menjadi 5,4 juta jiwa. Kami proyeksikan sekitar 6 juta (jiwa) awalnya. Waktu memproyeksikan asumsi pandemi belum diperhitungkan, proyeksi dihitung dua tahun lalu.