Jakarta, (Antara Megapolitan) - Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza yang digagas organisasi kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia sejak enam tahun lalu siap diserahterimakan kepada rakyat dan bangsa Palestina.
"Melihat perkembangan situasi di lapangan, khususnya `progress` kedatangan alat kesehatan RS Indonesia di Gaza, maka kami berencana untuk melakukan serah terima sekaligus `grand opening` pada Juni 2015," kata Ketua Presidium MER-C dr Henry Hidayatullah di Jakarta, Kamis sore.
Didampingi Manajer Operasional MER-C Rima Manzanaris, ia menjelaskan segala hal terkait dengan persiapan pembukaan RS Indonesia di Gaza sedang dilakukan, khususnya koordinasi dengan pihak-pihak terkait baik di Jakarta, Mesir maupun Palestina.
"Untuk itu, kami mohon doa dari rakyat Indonesia agar seluruh proses ini diberi kelancaran dan RS Indonesia bisa segera beroperasi," katanya.
Dengan beroperasinya RS Indonesia, katanya, bisa memberikan pelayanan medis bagi rakyat Gaza yang membutuhkan seperti yang selama diharapkan bersama.
Menurut Henry Hidayatullah sejumlah alat kesehatan yang telah dipesan MER-C untuk melengkapi RS Indonesia di Jalur Gaza mulai berdatangan.
Ia mengatakan alat yang sudah tiba dan memenuhi RS Indonesia adalah empat unit meja operasi, 10 unit ventilator, nebulizer dan beberapa instrumen bedah.
Alat-alat itu adalah alat kesehatan untuk mengisi ruang operasi dan ICU RS Indonesia. Pada Ahad (19/4) dan Senin (20/4) telah tiba sebanyak total 90 unit ranjang pasien.
Seluruh unit ranjang pasien itu, katanya, telah dirakit dan ditempatkan oleh para relawan di ruang rawat inap yang terletak di lantai dua RS Indonesia.
Merujuk laporan Site Manager RS Indonesia di Gaza Ir Edy Wahyudi, ia mengatakan alat lainnya yang diharapkan akan segera tiba di RS Indonesia adalah "X-Ray" dan "CT Scan" yang akan memenuhi ruangan radiologi di RS tersebut.
Berdasarkan informasi dari pemasok alat kesehatan tersebut, kedua alat itu telah tiba di pelabuhan dan menunggu proses perizinan masuk dari Israel yang diprediksi akan memakan waktu satu hingga dua pekan minggu ke depan.
Antrean
Ia mengatakan peralatan yang masih dalam perjalanan dengan kapal laut adalah instrumen-instrumen bedah.
Sedangkan alat-alat lainnya seperti paket perlengkapan ruang operasi dan beberapa paket mebel rumah sakit sebenarnya telah mendapat izin, namun masih menunggu antrean untuk bisa masuk ke Gaza.
Dijelaskan pula bahwa melalui cabangnya di Jalur Gaza MER-C juga sudah melakukan pemesanan dua unit ambulans untuk kendaraan operasional RS Indonesia.
Kedua unit ambulans dipesan dari Mesir dan saat ini masih berada di Mesir menunggu proses perizinan masuk ke Gaza.
Diakui bahwa kedatangan alat-alat kesehatan memang lebih lambat dari jadwal yang sebelumnya diperkirakan.
Sejak penandatanganan kontrak pengadaan alat kesehatan RS Indonesia pada 23 November 2014 yang dilakukan oleh Site Manager RS Indonesia di Gaza Edy Wahyudi dengan beberapa pemasok setempat, peralatan kesehatan diperkirakan akan datang pada enam hingga tujug pekan setelahnya.
Dengan perkiraan tersebut, katanya, saat itu MER-C sempat berencana untuk melakukan serah terima dan pembukaan RS Indonesia pada bulan Februari 2015.
"Namun kondisi perbatasan yang belum dibuka secara penuh dan proses perizinan masuk ke Gaza yang cukup sulit menyebabkan tertundanya kedatangan alat-alat kesehatan ini," katanya mengutip Ketua MER-C Cabang Gaza Muqorrobin Al Fikri.
Seharusnya ranjang pasien dijadwalkan datang pada akhir Januari lalu, namun proses pengurusan dan perizinan masuk ke Jalur Gaza cukup rumit dan sulit, sehingga tertunda lebih dari dua bulan, tambahnya.
Pembangun RSI di Gaza berawal dari misi tim bantuan kemanusiaan Indonesia yang membawa bantuan obat-obatan dari pemerintah dan rakyat Indonesia untuk warga Gaza, Palestina, akhir 2008 hingga awal 2009, dipimpin dr Rustam S Pakaya, MPH yang saat itu menjabat Kepala Pengendalian Krisis (PPK) Departemen (Kementerian) Kesehatan dan Direktur Urusan Timur Tengah Departemen Luar Negeri Aidil Chandra Salim, M.Comm.
Dalam perkembangannya, kemudian MER-C menggalang dana dari masyarakat Indonesia hingga akhirnya terwujud RSI di Gaza, yang lokasinya berada di di Bayt Lahiya, Gaza Utara.
RS Indonesia Gaza Siap Diserahterimakan Ke Palestina
Kamis, 7 Mei 2015 17:42 WIB
Kami mohon doa dari rakyat Indonesia agar seluruh proses ini diberi kelancaran dan RS Indonesia bisa segera beroperasi.