Jakarta (Antara-Megapolitan-Bogor) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Taruna Tanggap Bencana (Tagana) bukan untuk kepentingan politik, terutama pada periode Pemilihan Kepala Daerah 2015.
"Tagana ini tanggung jawab untuk kemanusiaan bukan untuk politik, karena itu saya harapkan ada netralitas dari Tagana," katanya saat menghadiri Dirgahayu Tagana ke-11 di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Pada Desember ini, ada pilkada pada sejumlah kabupaten dan provinsi di seluruh Indonesia. "Saya mohon Tagana tidak hanyut terbawa arus politik lokal maupun nasional," kata mensos.
Bagi Khofifah, tugas utama dari relawan Tagana adalah kemanusiaan.
Tagana, kata dia, harus sudah berada di lokasi paling lambat satu jam pascaterjadi bencana.
"Pak Wapres minta PMI enam jam tiba di lokasi, BNPB tiga jam. Sementara Tagana, saya instruksikan satu jam pascabencana sudah tiba di lokasi," kata mensos.
Tagana sendiri bekerja dalam penanggulangan bencana, sesuai tugas pokok dan fungsi Kemensos dalam menyiapkan tenda, dapur umum, menyediakan logistik makanan, kidware, familiy kit dan matras.
Mensos: Tagana Bukan Untuk Polkada
Selasa, 24 Maret 2015 16:15 WIB

Sejumlah anak mendorong kendaraaan roda dua yang mogok ketika melewati genangan air yang membanjiri Jalan Imam Bonjol Semarang, Jateng. (ANTARA FOTO/R.Rekotomo/Dok).
Pak Wapres minta PMI enam jam tiba di lokasi, BNPB tiga jam. Sementara Tagana, saya instruksikan satu jam pascabencana sudah tiba di lokasi."