Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Badan Urusan Logistik Subdivre Cianjur mengakui pihaknya masih sulit menyerap produk beras lokal dari petani khususnya di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, karena harga di pasaran jauh lebih mahal.
"Masalah harga yang menjadi dasar kami sulit menyerap beras dari petani lokal, karena petani lebih memilih menjualnya ke tengkulak atau ke pasar," kata Wakil Kepala Bulog Subdivre Cianjur, Titov Agus Sabilia kepada Antara di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, kemampuan Bulog untuk membeli beras lokal hanya Rp6.600 setiap kilogramnya untuk jenis beras IR 64 KW II Jampang, atau harganya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga jual ke pasar yang mencapai Rp8.500 setiap kilogramnya. Dengan adanya ketimpangan harga ini sudah dipastikan petani lebih memilih menjual berasnya ke pasar.
Namun, waluapun harganya lebih murah tetapi keuntungan yang didapat petani bisa langsung mendapatkan pembayaran, berbeda dengan dijual ke tengkulak maupun ke pasar harus menunggu habis dahulu persediaannya baru bisa mendapatkan uang pembayaran dari penjualan berasnya itu.
"Untuk tahun ini informasinya pemerintah pusat akan meningkatkan harga beli beras dari petani sekitar 10 persen sehingga harga belinya menjadi Rp7.200. Diharapkan dengan naiknya nilai beli ini serapan beras dari petani lokal akan lebih mudah," tambahnya.
Ia mengatakan pada 2014, pihaknya baru berhasil menyerap beras lokal sebanyak 10 ribu ton atau baru sekitar 30 persen dari kebutuhan alokasi raskin untuk rumah tangga sasaran (RTS) di Sukabumi yang kebutuhan alokasinya mencapai 35 ribu ton untuk 13 kali penyaluran selama setahun.
Ke depannya, untuk mempermudah dalam penyerapan beras lokal ini pihaknya sudah menyediakan beberapa gudang bekerja sama dengan kelompok tani dan pemerintah daerah setempat yang gudangnya bertempat di pusat pertanian. Sehingga untuk penyaluran raskin nantinya akan lebih cepat dan yang penting lebih mudah dalam menyerap produk beras lokal.
Bulog Cianjur Sulit Serap Beras Petani Lokal
Selasa, 24 Februari 2015 11:12 WIB
"Masalah harga yang menjadi dasar kami sulit menyerap beras dari petani lokal."