"Setiap sapi yang dijual di sini telah melewati pemeriksaan kesehatan mulai dari mata, kuku, kaki, mulut dan lainnya. Hewan kurban di sini sudah tersertifikasi kesehatannya," kata Haji Doni ketika ditemui di Mall Hewan Kurban di Depok, Rabu.
Baca juga: Pedagang hewan kurban di Depok dilarang berjualan di pinggir jalan
Ia mengaku untuk membawa sapi hingga ke Depok telah, melalui beberapa kali pemeriksaan kesehatan secara ketat oleh dinas terkait setempat.
"Kalau dalam perjalanan ada sapi tak sehat maka akan dikembalikan. Jadi protokol kesehatannya sangat ketat apalagi terjadinya pandemi saat ini, hewan harus benar-benar sehat," ujarnya," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Depok sosialisasikan Surat Edaran tentang kegiatan kurban
Ketatnya pemeriksaan tersebut membuat pasokan sapi berkurang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Kalau tahun lalu bisa membawa 6.500 sapi sekarang hanya 1.500 sapi," jelas Haji Doni.
Namun kata Haji Doni jika permintaan hewan kurban meningkat kami masih mempunyai sapi-sapi impor dari Amerika dan juga stok sapi nellore yang mencapai 4.200 ekor.
Baca juga: Pemkot Depok siapkan protokol kesehatan pemotongan hewan kurban yang aman
Doni juga mengungkap, harga sapi kurban tidak mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu.
Ada tiga kategori sapi yang dijual sesuai harga yaitu middle dengan harga mulai dari Rp14 juta hingga Rp17 juta, middle up antara Rp18 juta hingga Rp30 juta dan juga ada harga sapi yang tertinggi mencapai di atas Rp100 juta.