Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Petugas gabungan dari TNI, Polri dan tim SAR gabungan melakukan penelusuran langsung ke lokasi penampakan kapal karam berukuran besar yang tertangkap kamera satelit google Maps di wilayah perairan selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Penelusuran ini untuk memastikan keberadaan kapal karam yang tertangkap kamera satelit Google Maps itu, namun untuk memastikannya kami terkendala peralatan deteksi bawah laut," kata Kepala Satuan Polair Polres Sukabumi, AKP Tri Andri Apandi, di Sukabumi, Minggu.
Baca juga: Rute MRT Jakarta ada di Google Maps
Untuk menelusuri bangkai kapal karam yang diduga jenis kargo itu, mereka mengerahkan kapal patrolinya yang bertolak dari dermaga I Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu menuju wilayah perairan yang menjadi lokasi kapal karam tepatnya di Pantai Cikembang, Kecamatan Cisolok.
Di lokasi, petugas mengamati secara manual untuk memastikan koordinasi dan situasi arus permukaan, diperkirakan kapal itu memiliki panjang sekitar 150 meter dengan lebar 28 hingga 30 meter yang berbobot mati 120.000 ton.
Baca juga: Google Maps kini berbentuk bola dunia
Adapun jenis kapalnya yaitu jenis kargo dengan posisi kapal dari pantai terdekat sekitar 1,2 mil laut dan titik koordinat berada di 6.97'2601" Bujur Timur -106.42'7192" Lintang Selatan.
"Dalam penelusuran ini kami juga berkoordinasi dengan instansi lainnya khususnya yang memiliki alat deteksi benda bahwa laut, untuk memastikan informasi mengenai adanya bangkai kapal karam berukuran besar itu," katanya.
Baca juga: Teknologi Google Maps bukti bumi bulat
Ia mengatakan sebenarnya pada 2017 dan 2019 pernah ada seseorang yang membuka Google Maps dan melihat ada penampakan foto atau gambar serupa, namun baru sekarang viralnya.
Selain itu, ada juga informasi yang menyebutkan keberadaan kapal karam itu sudah lama, tetapi tidak diketahui pasti sejak kapan ada kapal karam itu dan lokasinya saat ini merupakan spot memancing nelayan.
Petugas telusuri kapal karam berukuran besar terekam Google Maps di perairan selatan Sukabumi
Minggu, 21 Juni 2020 21:56 WIB
Penelusuran ini untuk memastikan keberaan kapal karam yang tertangkap kamera satelit Google Maps itu, namun untuk memastikannya kami terkendala peralatan deteksi bawah laut.