Bogor (Antara Megapolitan) - Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Khairil Anwar Notodiputro mengungkapkan penggunaan metode "small area estimation (SAE)" atau pendugaan area kecil, menjadikan statistik lebih efektif dan efisien dibandingkan metode konvensional.

"Statistik area kecil ini telah menjadi perhatian serius para ahli statistik dunia sejak 10 tahun terakhir ini," kata Khairil di Bogor, Sabtu.

Menurutnya, penggunaan metode SAE dapat menjawab kebutuhan masyarakat maupun pemerintah daerah akan data statistik yang efektif dan efisien, di tengah keterbatasan akses maupun anggaran dalam melakukan survei untuk kebutuhan statistik (pendataan).

Berbeda dengan metode konvensional yang didasarkan pada pendugaan langsung (direct estimation), metode SAE berbasis model dan merupakan pendugaan tidak langsung (indirect estimation) di dalam percontohan survei sehingga metode SAE dapat menjadi alternatif dari metode konvensional yang sudah lazim digunakan selama ini.

"Di Indonesia, khususnya Departemen Statistika IPB, pengembangan metode SAE sudah berlangsung dalam dekade terakhir ini. Penelitian SAE tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang berlangsung di berbagai negara di dunia," katanya.

Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa pada umumnya metode SAE mampu meningkatkan efektif dan efisiensi dari statistik yang dihasilkan dibandingkan dengan metode konvensional.

"Efektif dalam arti bahwa jumlah contoh yang sedikit tapi mampu memberikan statistik yang akurat, dan teliti," katanya.

Sedangkan efisien berarti dengan jumlah contoh yang sedikit maka akurasi dan ketelitian bisa dimaksimalkan sehingga terjadi penghematan biaya survei.

Dalam sebuah suveri yang dilakukan oleh lembaga survei untuk jumlah responden di atas 100 orang biaya yang dikeluarkan lebih dari seratus juta rupiah.

"Penelitian di Departemen Statistika IPB menunjukkan rata-rata efisiensi yang terjadi dengan metode SAE mencapai 80 persen dibanding pendugaan langsung," katanya.

Ia menyebutkan selama ini pemerintah dalam hal ini BPS, kementerian dan lembaga negara, serta swasta sudah terbiasa menghasilkan statistik yang didasarkan pada metode pendugaan langsung (konvensional).

Menurutnya, hal tersebut tidak ada yang salah apabila ukuran contohnya cukup memadai. Metode langsung akan bermasalah jika jumlah contohnya sedikit dan tidak memadai.

"Di sinilah pentingnya metode SAE yang menghasilkan statistik berdasarkan metode tidak langsung," kata Prof Khairil.

Lebih lanjut Khairil menambahkan dalam kondisi keterbatasan dana, waktu dan tenaga sering kali terjadi ketidakmampuan mengambil contoh dengan jumlah yang banyak atau memadai.

Ia menyarankan untuk BPS, kementerian dan lembaga negara menggunakan metode SAE dalam menghasilkan data statistik sebagai solusi ketika APBN semakin terbatas sementara pengumpulan data dan produksi statistik tidak dapat dihentikan begitu saja.

"Mengingat pentingnya statistik untuk merencanakan, memantau dan mengevaluasi pembangunan nasional," katanya.

Menurutnya, upaya untuk menyediakan statistik yang efektif dan efisien maka BPS, kementerian dan lembaga pemerintahan perlu memberikan perhatian yang serius terhadap pemanfaatan SAE, sehingga menghasilkan statistik yang berkualitas.

"Dalam konferensi internasional 2016 lalu, berbagai negara seperti Italia, Belanda, Amerika Serikat dan Kanada melaporkan bahwa metode SAE sudah digunakan oleh pemerintah dalam menghasilkan statis sebagai alternatif dari metode pendugaan langsung," kata Khairil.

Ia menambahkan data statistik sudah menjadi kebutuhan dasar di era teknologi saat ini. Terutama di Indonesia sejak reformasi tahun 1998 membawa perubahan besar dalam sistem politik dan pemerintah.

Pertama, kekuasaan yang sifatnya sentralistik berubah menjadi kekuasaan yang lebih tersebut, atau desentralistuk. Kedua sistem politik berubah dari mayoritas tunggal menjadi sistem multi-partai.

"Kedua perubahan itu mendorong tumbuhnya kebutuhan data pada tingkat kabupaten, kecamatan, bahkan tingkat desa. Para kepala daerah membutuhkan data pada domain yang lebih kecil guna merencanakan pembangunan serta mematau mengevaluasi keberhasilannya, metode SAE mampu menjawabannya," kata Khairil.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017