Bogor, (Antaranews Bogor) - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar bertemu dengan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto membahas rencana pembangunan gedung kesenian bertaraf intenasional sekaligus meninjau lokasi pembangunan.
"Bogor ini masih mempunyai gedung pertemuan yang representatif. Dalam pertemuan ini kami membahas mengenai beberapa lokasi bahkan ada kemungkinan lokasi tertentu yang bisa dibangun gedung kesenian bertaraf intenasional," kata Dedy Mizwar usai pertemuannya dengan Walai Kota Bogor di Balai Kota, Selasa.
Menurut Dedy, Kota Bogor layak memiliki gedung kesenian bertaraf internasional mengingat ada banyak kegiatan seni dan budaya yang sering dilaksanakan seperti perayaan Cap Go Meh.
Langkah tersebut, lanjut Dedy, dapat dikembangkan lagi dengan membentuk satu kesenian asli Bogor lainnya yang menjadi kegiatan festival budaya internasional.
"Saya kira Kota Bogor mempunyai potensi itu, karena disini juga banyak seimannya, terlebih lagi sejarah Bogor yang luar biasa. Siapa yang tidak kenal Kebun Raya yang merupakan sejarah dikenal dunia," kata Dedy.
Dedy mengatakan, dengan sumber daya yang ada tidak akan sulit mengemas apa yang telah dimiliki Kota Bogor dan menjadikannya kegiatan festival budaya bertaraf internasional, sehingga menempatkan Bogor sebagai Kota Pariwisata yang unik.
Dedy menyampaikan bahwa ia melihat beberapa tempat di Kota Bogor masih ada potensi-potensi seni dan budaya seperti kampung adat yang bisa diangkat, dan diperkenalkan ke dunia luas.
Menurutnya, dengan adanya potensi tersebut, bila tidak dikelola dan dikemas dengan baik, dikhawatirkan akan merugikan Kota Bogor karena banyak senimannya yang memilih berkarya di luar daerah.
"Seniman-senimannya yang kalau tidak difasilitasi nanti larinya ke Jakarta semua, padahal mereka orang Bogor. Jadi, bagaimana mereka pada seniman ini juga bisa berkreasi di Bogor," kata Dedy.
Oleh karena itu, lanjut Dedy, untuk melanjutkan rencana pembangunan gedung kesenian di Kota Bogor, ia meninjau langsung lokasi yang direncanakan.
Setelah memastikan lokasi tersebut telah tersedia, kemudian akan disusun DED, sehingga bantuan pembangunan dapat diberikan dari Provinsi Jawa Barat.
Dedy mengatakan, saat ini seni sudah menjadi industri kreatif yang mau tidak mau harus diantisipasi bisa mengikuti perkembangan masyarakat.
"Apalagi kita segera menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Selain mengandalkan pertanian yang kita miliki, berbicara industri manufaktur sangat sulit bagi kita bersaing karena bunga bank tinggi, dan bahan baku masih impor.
Satu-satunya potensi yang memungkinkan untuk dikembangkan adalah pariwisata dan industri kreatif. Indonesia mampu berhadapan langsung dengan bangsa lain," ujar Dedy.
Dedy menambahkan, dengan kehadiran gedung kesenian ini dapat mendorong tumbuhnya industri kreatif sehingga membuka peluang usaha, menyerap tenaga kerja, anti korupsi dan didasari nasionalisme.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, rencana pembangunan gedung kesenian oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ibarat gayung bersambut.
"Karena ada janji Pemerintah Kora kepada warga dan juga ada janji Pemerintah Provinsi kepada warga, sehingga sinkron. Kami menginginakan ada gedung kesenian," kata Bima.
Bima mengatakan, lahan untuk pembangunan gedung kesenian telah tersedia, yakni di lahan bekas Rumah Potong Hewan (RPH) Jalan Pemuda yang merupakan kawasan peninggalan Belanda.
"Kami inginkan di sana bukan hanya sekedar gedung pertunjukan, tetapi ada juga tempat nongkrong seperti galeri seni. Niatnya, jangan sampai anak-anak kreatif dari Bogor lari ke Jakarta. Jadi kami harus menampung mereka," kata Bima.
***3***
T.KR-LR
(T.KR-LR/B/N002/N002) 09-09-2014 17:33:11
Wagub-Wali Kota Bogor bahas pembangunan gedung kesenian
Selasa, 9 September 2014 20:53 WIB