Lebak, Banten (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Tim Search and Rescue (SAR) dari TNI dan Polri berhasil menemukan seratusan warga yang merupakan korban banjir bandang di Kampung Cigobang, Kabupaten Lebak, Banten di dalam hutan.
"Ada sekitar 150 warga yang mengungsi di dalam hutan dan kondisi memprihatinkan seperti lemas karena mereka sudah sekitar beberapa hari bertahan di hutan untuk menyelamatkan diri saat banjir bandang menerjang perkampungan mereka di Desa Cigobang, Kecamatan Lebak," kata Koordinator Lapangan PMI di Pos Lebak Gedong Awang melalui sambungan telepon, Selasa.
Baca juga: PMI mendirikan sekolah lapangan di lokasi bencana banjir Lebak
Informasi yang dihimpun, seratusan warga tersebut menyelamatkan diri dengan naik ke bukit dan hutan dari terjangan bencana banjir bandang beberapa waktu lalu dengan hanya membawa perbekalan seadanya.
Selama berada di hutan mereka memilih bertahan dan takut untuk pulang ke kampungnya karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan ditambah sebagian rumah warga rusak diterjang bencana tersebut.
Baca juga: Tim gabungan PMI dan BPBD coba buka akses jalan di Lebak
Personel PMI bersama Tim SAR gabungan Pos Lebak Gedong yang melakukan penyisiran berhasil menemukan warga dalam kondisi mengkhawatirkan seperti lemas dan ada beberapa diantaranya yang sakit karena selama mereka terisolasi tidak membawa bekal yang mencukupi.
"Para korban terdampak banjir langsung kami evakuasi ke Puskesmas Lebak Gedong dan sebagian di bawa ke Markas Batalyon Mandala Yudha Kostrad Ciuyah, Lebak karena, GOR Futsal Lebak Gedong sudah sangat penuh dengan pengungsi," tambahnya.
Awang mengatakan warga dievakuasi dengan kendaraan roda empat dan ambulans sebab ada sebagian dari mereka yang sakit. Korban banjir ini pun langsung diberikan asupan makanan untuk menambah energi karena selama mengungsi perbekalannya terbatas.
PMI-Tim SAR temukan sekitar 150 korban banjir Lebak di dalam hutan
Selasa, 7 Januari 2020 22:16 WIB
Ada sekitar 150 warga yang mengungsi di dalam hutan dan kondisi memprihatinkan seperti lemas karena mereka sudah sekitar beberapa hari bertahan di hutan untuk menyelamatkan diri saat banjir bandang...