Bogor (Antaranews Bogor) - Sejumlah tokoh nasional menghadiri dialog kebangsaan yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Pertanian Bogor bersama Pol-Tracking dengan mengangkat tema "Obral-obrol Bangsa, Suara Dari Kampus: Mencari Pimpinan Abad 21", Sabtu.
Dialog Kebangsaan yang dilaksanakan di Gedung Graha Widya Wisuda, Dramaga, Kabupaten Bogor ini dihadiri, Jenderal (Purn) TNI Endriartono Sutarto, Ali Maskyur Musa, Isran Noor selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten seluruh Indonesia dan Syahrul Yasin Limpo, Ketua Asosiasi Pemerintahan Provinsi se-Indonesia.
Acara yang dimoderatori oleh Direktur Eksekutif Pol-Tracking, Hanta Yuda, dibuka secara resmi oleh Rektor IPB, Prof Herry Suhardiyanto, MS.c.
Presiden BEM Kelurahan Mahasiswa IPB, Diki Saefurohman mengatakan, kehadiran mahasiswa dan kampus sebagai aktor terdepan perubahan sekaligus penyanggah bagi hadirnya kalangan terdidik menjadi mutlak.
Menurutnya, hal tersebut agar proses seleksi para pemimpin semakin berkualitas.
"Kampus harus memainkan peran sentralnya sebagai medium di mana gagasan-gagasan kebangsaan muncul," ujarnya.
Diki menjelaskan, dialog kebangsaan yang dilaksanakan BEM IPB bertujuan untuk membangun kesadaran politik civitas akademika, khusus mahasiswa agar lebih memahami dinamika politik serta permasalahan bangsa.
"Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, sudah seharusnya berpartisipasi dalam perbaikan demokrasi di tanah air," ujarnya.
Diki menambahkan, karen IPB merupakan kampus yang identik dengan pertanian, maka diharapkan para tokoh yang hadir mampu memaparkan gagasan konkret bagi perbaikan pertanian Indonesia ke depannya.
"Kami ingin melihat para tokoh yang hadir mampu mengelaborasi visi kedepan menyangkut isu pertanian seperti ketahanan pangan dan isu yang berkaitan dengan itu," ujarnya.
Manejer Program Pol-Tracking, Agus Baskoro menambahkan, tujuan dialog kebangsaan tersebut adalah untuk memberikan pendidikan publik khususnya bagi civitas akademika.
Dialog kebangsaan tersebut, lanjut dia, adalah wahana pendidikan politik yang dilakukan oleh Divisi Program Pol-Tracking Institute yang telah dilaksanakan di 14 kampus negeri ternama di seluruh Indonesia bekerja sama dengan organisasi intra kampus.
"Sejumlah tokoh-tokoh nasional telah hadir dalam dialog ini yang merupakan penyaringan dari sejumlah riset dan survei yang dilakukan Pol-Tracking Institute. Tokoh yang pernah hadir, diantarnya Jusuf Kalla, Wirantor, Anis Matta, Sutiyoso, Irman Gusman dan sebagainya," ujar Agus.
Agus menambahkan, kehadiran tokoh-tokoh ini, diharapkan dapat menambah referensi publik dalam menghadapi Pemilu 2014.
Pol-Tracking berusaha menjadikan kampus sebagai ruang terbuka, dimana gagasan, platform, visi-misi menjadi alat utama untuk memastikan kualitas para pemimpin bangsa yang hadir.
"Pol-Tracking bersama kampus ingin terlibat dengan menjadikan upaya ini sebagai salah satu cara publik menguji kualitas para tokoh bangsa," ujar Agus.
Dialog kebangsaan ini berlangsung semarak dihadiri ratusan mahasiswa IPB. Dalam dialog ini selain ada sesi pemaparan pemikiran para tokoh terkait kesejahteraan bangsa yang disampaikan dalam waktu 10 menit.
Para tokoh juga diberi tantangan untuk menghimbur, tanpil Gubernur Sulawesi Selatan yang menyanyikan lagu Slank berjudul "Ku Tak Bisa".
Lalu Isran Noor menjabat Bupati Kutai Timur dan juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten seluruh Indonesia mengaja seluruh audiens untuk berselawat bersama.
Dialog kebangsaan ini, juga meriah karena antusiasme mahasiswa yang ingin bertanya kepada para tokoh dalam sesi diskusi.
Tokoh nasional hadiri dialog kebangsaan BEM IPB
Sabtu, 8 Maret 2014 13:46 WIB