Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) membahas penempatan pekerja migran terampil Indonesia ke Kuwait dalam pertemuan Wakil Menteri P2MI Christina Aryani dengan Duta Besar Kuwait untuk Indonesia, Khalid Jassim Al Yassin.
"Ini menjadi momentum yang baik untuk membahas optimalisasi peluang penempatan pekerja migran di Kuwait," kata Christina dalam pertemuan di Kantor KP2MI Jakarta, pada Selasa, sebagaimana keterangan pers Kementerian tersebut pada Rabu.
Dubes Khalid menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Prabowo Subianto pada November lalu dan langsung mengambil langkah proaktif dengan menjalin komunikasi dengan kementerian-kementerian terkait, termasuk Kementerian P2MI.
Dalam pertemuan itu, Wamen Christina dan Dubes Khalid membahas penempatan pekerja migran ke Kuwait, khususnya untuk sektor-sektor profesional.
Sektor-sektor yang menjadi perhatian antara lain hospitality, perawat, pertanian modern serta minyak dan gas (migas).
"Untuk sektor perawat, terbuka kemungkinan menggunakan skema kerja sama pemerintah ke pemerintah atau G to G," kata Christina.
Nantinya, berbagai peluang penempatan pekerja migran terampil Indonesia akan bekerja sama dengan Public Authority of Manpower (PAM) Kuwait sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab mengatur pasar tenaga kerja dan mengawasi urusan ketenagakerjaan di sektor swasta dan perminyakan.
Selain membahas sektor-sektor profesional untuk penempatan pekerja migran Indonesia, pertemuan tersebut juga membahas kondisi ketenagakerjaan di Kuwait yang saat ini banyak bergantung pada pekerja migran asing.
KP2MI-Dubes Kuwait bertemu bahas penempatan pekerja migran terampil untuk sektor profesional
Kamis, 18 Desember 2025 5:37 WIB
Wakil Menteri P2MI Christina Aryani (tengah) dalam pertemuan dengan Duta Besar Kuwait untuk Indonesia Khalid Jassim Al Yassin (kiri) di Kantor Kementerian P2MI di Jakarta, Selasa (16/12/2025). (ANTARA/HO-KP2MI)
