Blora (ANTARA) - Sebanyak 955 porsi menu makan bergizi gratis (MBG) untuk SMP Negeri 1 Blora, Jawa Tengah, ditarik menyusul adanya keluhan gangguan kesehatan ratusan siswa yang diduga mengalami keracunan makanan.
"Kami mencatat jumlah siswa yang terdampak mencapai 204 siswa, sebanyak 16 siswa di antaranya masih menjalani perawatan medis," kata Kepala SMP Negeri 1 Blora Ainur Rofiq di Blora, Rabu.
Ia mengatakan siswa yang harus menjalani rawat jalan 67 anak di Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (RS DKT) Blora, sedangkan rawat inap 14 siswa dan dua siswa dirawat di RSUD dr R Soetijono Blora.
Selain itu, 955 porsi makanan yang didistribusikan pada hari tersebut, juga ditarik oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur MBG Karangjati 1, Blora.
Koordinator Person In Charge (PIC) SMPN 1 Blora Wahyu Yuli mengatakan dari ratusan siswa yang terdampak itu, awalnya 198 siswa mengalami gejala lemas dan diare, kemudian bertambah enam orang menjadi 204 siswa seiring dengan proses pendataan.
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Blora Zoe Zevana mengakui merasa mual dan lemas setelah pulang sekolah, setelah menyantap menu makan bergizi, terutama sayur yang memiliki aroma dan tekstur tidak biasa.
"Sampai sekarang masih sakit perut. Diare juga masih," ujarnya.
Ia mengakui seluruh siswa di kelasnya yang berjumlah 30 anak mengalami keluhan yang sama dan harus menjalani pemeriksaan di RS DKT.
Jauzah, siswa SMPN 1 Blora lainnya, mengakui gejala yang dialaminya lebih ringan ketimbang lainnya, karena tidak lagi mengalami diare.
Baca juga: Komisi XI DPR apresiasi BGN yang tutup permanen SPPG sebabkan keracunan massal
Baca juga: DPRD Bogor : Investigasi kasus puluhan siswa keracunan MBG
