Jakarta (ANTARA News Megapolitan) - Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FTUP) mendapat kunjungan penelitian atau "student exchange programme" dari Beuth University of Applied Sciences Berlin, Jerman.
Menurut penelitian bambu dapat digunakan menjadi salah satu material konstruksi untuk bangunan, karena bambu memiliki ketahanan yang baik dan ringan.
"Saat ini di banyak negara-negara, bambu sudah dijadikan alternatif yang sangat baik untuk konstruksi bangunan," kata Dede Lia Zariatin dosen Universitas Pancasila sebagai dosen pendamping Ricarde Baberschke peneliti asal Jerman di Jakarta, Minggu.
Ricarda Baberschke, mahasiswi jurusan mechanical engineering ini melakukan penelitian di Universitas Pancasila selama tiga bulan terhitung sejak Oktober 2018.
Rici sapaan akrabnya, bisa hadir disini karena adanya kerja sama antara UP dengan Beuth University dan dari kerjasama tersebut FTUP dapat mengundang Guru Besar Teknik Beuth University Prof. Dr.-ing. Ralf Foster untuk hadir pada Kuliah Umum Industrial Revolution 4.0 pada 19 Oktober lalu di Gedung Annex FTUP.
Rici datang ke Universitas Pancasila untuk meneliti dan mengeksplore kekayaan Indonesia salah satunya mengenai green material yang ramah lingkungan contohnya Bambu, daun pandan dan ijuk.
Rici menilai penelitian ini sangat menarik karena selama ini banyak orang menilai bahwa bambu adalah material yang mudah rusak dan tidak banyak dipilih orang sebagai material konstruksi..
"Saya sangat senang bisa melakukan penelitian disini, belajar banyak mengenai jenis-jenis bambu yang ada di Indonesia, karena di eropa khususnya di jerman tidak ada bambu sama sekali," ucapnya.
Dia berharap hal itu bisa menjadi salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Selama melakukan penelitian tentang bambu menggunakan beberapa metode pendekatan.
Rici menjelaskan hasil pengembangan ini berupa sandwich bamboo, jadi ada beberapa bagian bambu yang di potong dengan ukuran yang sudah ditentukan, kemudian di bagian tengahnya ada material yang direkatkan menjadi satu, dan menjadi suatu material bangunan yang kuat, yang paling visible untuk dapat digunakan adalah sebagai konstruksi/dinding rumah tahan gempa.
Karena bambu itu elastis, optimal menahan beban tarik, tekan, geser, dan tekuk, dari hal tersebut kita meneliti tentang kekuatan awal menggunakan three points test, dari hasil penelitian kami sejauh ini bambu yang terkuat adalah jenis bambu andong.
Ke depannya kerja sama ini akan terus berlanjut dengan adanya mahasiswa Teknik Mesin yang akan dikirim ke Jerman untuk belajar sesuai dengan bidang kompetensinya masing-masing. Selain menambah kompetensi mahasiswa, kegiatan ini juga membawa misi pertukaran budaya antar kedua belah negara.
Mahasiswa Jerman belajar bambu di Universitas Pancasila
Minggu, 9 Desember 2018 18:05 WIB
Bambu sudah dijadikan alternatif yang sangat baik untuk konstruksi bangunan.