Kabupaten Bogor (ANTARA) - PT Sentul City Tbk (BKSL) memacu transformasi kawasan melalui pengembangan Transit Oriented Development (TOD) dan rencana pembangunan kota kesehatan Biotown sebagai motor pertumbuhan baru setelah mencatat kinerja solid hingga kuartal III 2025.
Presiden Direktur PT Sentul City Tbk, Hiramsyah S. Thaib, mengatakan pertumbuhan pendapatan hingga Rp836,98 miliar atau naik 96,28 persen secara tahunan menjadi fondasi kuat untuk memasuki fase pengembangan kawasan yang lebih agresif pada 2026.
“Capaian ini bukti bahwa strategi yang kami ambil berada di jalur yang tepat. Kami berkomitmen menjaga kepercayaan publik dan menyiapkan proyek-proyek baru agar Sentul City tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat,” kata Hiramsyah dalam Paparan Publik di Sentul, Kamis.
Kinerja positif BKSL ditopang lonjakan penjualan hunian tapak, apartemen, komersial, dan lahan siap bangun yang mencapai Rp648,72 miliar atau tumbuh 183,85 persen secara tahunan. Laba bersih perusahaan juga meningkat signifikan 186,22 persen menjadi Rp74,15 miliar.
Perusahaan menilai tingginya permintaan dipengaruhi aksesibilitas Sentul City yang semakin kuat, fasilitas kawasan yang lengkap, serta percepatan pembangunan infrastruktur strategis seperti LRT Jakarta–Bogor, JORR III, Tol Jakarta–Cikampek II, dan Jalan Puncak II.
“Pengembangan infrastruktur di sekitar Sentul City akan meningkatkan konektivitas dan memperpendek waktu tempuh. Ini membuka ruang pertumbuhan kawasan dalam beberapa tahun ke depan,” ujar Hiramsyah.
Untuk mempertahankan momentum tersebut, BKSL menyiapkan sejumlah rilis produk pada 2026, termasuk pembukaan cluster baru seperti Spring Hills dan Spring Garden Tahap 2, serta pengembangan area komersial, perkantoran, rekreasi, pendidikan, dan fasilitas olahraga.
Transformasi kawasan juga dipercepat melalui pengembangan TOD, menyusul penetapan Sentul City sebagai lokasi berorientasi transit oleh BPTJ dan Pemerintah Kabupaten Bogor. TOD dirancang menghubungkan hunian, komersial, dan bisnis secara seamless dengan jaringan LRT dan transportasi publik.
“Pengembangan TOD akan meningkatkan efisiensi mobilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan,” kata Hiramsyah.
Dalam jangka panjang, Perseroan tengah menyiapkan Biotown, kota kesehatan terpadu pertama di Indonesia yang memadukan layanan medis, riset biomedis, pendidikan, hingga pengembangan perangkat kesehatan. Kawasan ini ditargetkan menjadi pusat inovasi dan wisata kesehatan serta sedang diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
BKSL menggandeng konsultan internasional dari Tiongkok untuk menyusun business plan dan proposal pengajuan status KEK. Perusahaan menilai Biotown akan menarik investasi, membuka lapangan kerja baru, dan mengurangi capital flight dari masyarakat yang selama ini mencari layanan kesehatan premium ke luar negeri.
“Pengembangan kawasan bukan hanya soal membangun properti, tetapi membangun kualitas hidup. Kami ingin menciptakan ekosistem kota yang sehat, dinamis, dan berkelanjutan,” ujar Hiramsyah.
Sentul City pacu transformasi kawasan lewat TOD dan Biotown
Kamis, 20 November 2025 17:39 WIB
Presiden Direktur PT Sentul City Tbk, Hiramsyah S. Thaib pada Paparan Publik di Sentul City, Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA/M Fikri Setiawan
