Dompu, NTB (ANTARA) - Badan Kesatuan Pengelolaan Hutan Toffo, Pajo, dan Soromandi (Topaso) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat menyebutkan kawasan hutan Topaso semakin terdegradasi akibat tekanan pembukaan lahan yang terus meningkat.
"Kami hampir setiap hari melakukan penjagaan dan pemantauan di batas kawasan hutan. Namun belum mampu membendung perladangan liar dan penebangan ilegal," kata Kepala BKPH Topaso, Nurwana Putra di Dompu, Senin.
Ia menjelaskan, pengawasan kawasan tetap diperketat, termasuk pemantauan perizinan perhutanan sosial. Namun keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran membuat pengamanan belum berjalan optimal.
"SDM kami terbatas, anggaran terbatas, sementara tekanan masyarakat membuka lahan masih tinggi," ujarnya.
Kerusakan hutan, kata dia, terjadi di hampir terjadi di seluruh titik rawan Topaso, terutama akibat perluasan lahan pertanian tanpa izin, perladangan liar, dan penebangan pohon untuk kebutuhan ekonomi.
Untuk menekan kerusakan, BKPH Topaso mengedepankan pendekatan persuasif melalui Kelompok Tani Hutan (KTH). Pendekatan ini mulai menunjukkan hasil di kawasan Perhutanan Sosial Kramabura, Kecamatan Dompu.
"Beberapa petani mulai merasakan manfaat program Perhutanan Sosial. Dirjen Kehutanan Sosial KLHK juga sempat meninjau keberhasilan-nya di Desa Kramabura," kata Nurwana.
BKPH Topaso mengelola kawasan hutan seluas 68.000 hektare, terdiri atas RTK Toffo Rompu dan Pajo sekitar 24.000 hektare serta Soromandi sekitar 44.000 hektare. Sebagian kawasan itu telah mengalami kerusakan serius.
Baca juga: Bogor targetkan bangun hutan kota di setiap kecamatan mulai 2026
Baca juga: Indonesia perkuat tata kelola melalui pengakuan 1,4 juta hektare hutan adat
Baca juga: Petugas lepasliarkan 458 burung hasil sitaan ke hutan kawasan Kaki Gunung Rajabasa
Hutan Topaso di Dompu makin terdegradasi
Senin, 17 November 2025 14:00 WIB
Petugas Gakkum Kemenhut dan Satgas PKH berfoto usai memasang papan plang penertiban Satgas PKH di areal pembukaan kawasan hutan dan penebangan kayu secara tidak sah di Kepulauan Mentawai, Sumbar. ANTARA/HO-Kemenhut
