Tarakan (ANTARA) - Sebanyak 9.377 orang, 147 unit kendaraan hias, 189 sepeda hias, dan 351 kelompok masyarakat dari berbagai kalangan dan etnis di Tarakan mengikuti Pawai Budaya 2025 dan arak-arakan Padaw Tuju Dulung.
Wali Kota Tarakan Khairul yang melepas secara resmi pawai tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
"Kepada seluruh peserta agar tetap menjaga keselamatan dan ketertiban selama berada di rute pawai," kata Khairul, Sabtu.
Para peserta diimbau untuk berhati-hati, menjaga kebersihan, serta tidak merusak fasilitas umum yang dilewati.
Baca juga: Ribuan umat Hindu Banyuwangi gelar pawai budaya dalam rangka sambut perayaan Hari Raya Nyepi
Baca juga: Semarang berlakukan pengalihan arus sambut Kirab Dugderan
Pawai Budaya dan Arak-arakan Padaw Tuju Dulung merupakan rangkaian Festival Iraw Tengkayu XVl yang menjadi kegiatan tahunan Pemkot Tarakan dan masuk dalam 100 Top Event Kalender Nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Festival Iraw Tengkayu XVl mengusung tema "Ruang Bersama, Tarakan Hibot, Bahagia, Merdeka dan Berbudaya."
Pawai budaya itu menjadi salah satu momen paling dinantikan oleh masyarakat Tarakan.
Selain menampilkan keindahan ragam seni dan tradisi dari berbagai budaya, juga mencerminkan harmoni dan semangat kebersamaan yang menjadi kekuatan utama Kota Tarakan sebagai kota multikultural.
Baca juga: Pemkab Bekasi melepas kirab kebangsaan dan pawai budaya tingkatkan nasionalisme
Kegiatan pawai budaya yang terdiri atas kategori pejalan kaki, sepeda hias, dan kendaraan hias ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang hiburan dan kebanggaan bersama, tapi juga sebagai sarana memperkuat identitas budaya, mempererat persaudaraan, serta meneguhkan semangat yang selalu hidup dalam keseharian masyarakat di Tarakan.
Pawai Budaya dengan arak-arakan Padaw Tuju Dulung dihantarkan menuju Kawasan Wisata Ratu Intan Pantai untuk prosesi penurunan yang menjadi puncak kegiatan Festival Iraw Tengkayu XVI pada Minggu (12/10).
Padaw Tuju Dulung merupakan perahu khas suku Tidung Pesisir. Di dalam perahu ada tempat menyerupai rumah yang ditaruh sesaji, selanjutnya akan diarung ke laut.
Melalui momen ini, Wali Kota mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyaksikan dan meramaikan prosesi sakral tersebut sebagai wujud kecintaan dan komitmen dalam melestarikan warisan budaya.
Saat dilaksanakan Pawai Budaya 2025 terlihat masyarakat Tarakan memenuhi jalan-jalan utama, dari mulai Stasiun Datu Adil sampai Jalan Yos Sudarso.
