Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mulai mengkhawatirkan modus penipuan dengan pemanfaatan teknologi informasi yang semakin massif mengincar para peserta di berbagai daerah.
"Waspadai aplikasi, sosial media dan email palsu terkait BPJS Ketenagakerjaan," kata Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan, Sumarjono dalam siaran pers yang diterima Antara di Bekasi, Rabu.
Semua fasilitas teknologi dari BPJS Ketenagakerjaan ini banyak dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk hal-hal negatif.
Menurut dia, teknologi merupakan sarana utama yang mempermudah hidup masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Pengaruh teknologi semakin massif dengan hadirnya telepon pintar yang mempermudah masyarakat dalam mengakses segala kebutuhan dalam sentuhan jari, mulai dari perbankan, belanja, pemesanan tiket, bahkan layanan pesan antarmakanan.
Kemudahan dalam sentuhan jari juga dirasakan manfaatnya oleh para pekerja Indonesia, karena BPJS Ketenagakerjaan juga berusaha mengoptimalkan teknologi untuk memudahkan penyampaian informasi dan layanan, antara lain, melalui aplikasi BPJSTKU, sosial media (sosmed) dan pengiriman email resmi.
"Kami telah mengembangkan banyak kanal untuk memudahkan pelayanan dan penyampaian informasi," katanya.
Seperti BPJSTKU, yaitu aplikasi mobile berbasis android untuk mempermudah peserta dalam melakukan pengecekan saldo Jaminan Hari Tua (JHT), proses klaim dan pendaftaran secara online dan layanan informasi lainnya.
Sumarjono menambahkan bahwa kanal media sosial juga dimanfaatkan secara optimal oleh pihaknya, bahkan BPJS Ketenagakerjaan juga kerap mengirimkan informasi melalui surat elektronik atau email resminya kepada peserta.
Sebagai contoh, kata dia, banyak aplikasi palsu sejenis BPJSTKU di Google Playstore yang perlu diwaspadai.
Terdapat beberapa aplikasi palsu yang mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan seperti Ku BPJS, Saldo JHT On Line, Iman Ethika dan lainnya. Selain itu juga marak akun sosmed yang menawarkan pelayanan pencairan JHT.
"Juga banyak email beredar secara langsung ke masyarakat dengan informasi yang menyesatkan dan mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan, dengan menggunakan alamat email gratisan dari gmail, yahoo dan lainnya," kata Sumarjono.
Sumarjono menegaskan, aplikasi, sosmed dan email palsu tersebut ditengarai sebagai salah satu modus penipuan untuk mencuri dan memanipulasi data.
"Masyarakat perlu waspada dengan aplikasi palsu, akun media sosial dan email yang tidak resmi diatas, karena sering meminta data pribadi sebagai dalih verifikasi bahkan meminta pembayaran sejumlah uang," katanya.
Pihaknya juga mengimbau agar segera menghubungi kanal resmi layanan BPJS Ketenagakerjaan bila ditemukan adanya hal-hal yang mencurigakan, terutama yang berkaitan dengan data pribadi peserta.
Khusus aplikasi BPJSTKU, Sumarjono menjelaskan pihak terus berusaha melaksanakannya ?peningkatan kapasitas layanan dan keamanannya, melalui update ke versi terbaru.
Kepada peserta yang merasa masih terkendala dalam penggunaan aplikasi BPJSTKU, dapat melakukan download ulang melalui Playstore untuk mendapatkan kenyamanan layanan digital oleh BPJS Ketenagakerjaan.
"Dan bagi pengguna iOS untuk sementara baru dapat mengakses datanya melalui aplikasi berbasis situs di www.sso.bpjsketenagakerjaan.go.id," ujarnya.
BPJS-TK khawatir penipuan berbasis TI yang masif
Rabu, 10 Oktober 2018 19:28 WIB
Waspadai aplikasi, sosial media dan email palsu terkait BPJS Ketenagakerjaan.