MPBI Ajukan Surat Kepada Dirjen ILO

Jakarta, 19/3 (Antara) - Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) telah mengajukan surat kepada Direktur Jenderal Direktur Jenderal Organisasi Buruh Internasional (ILO) Guy Ryder di Jenewa, Swiss.

Presidium MPBI Said Iqbal dalam penjelasan di Jakarta, Selasa mengatakan, surat kepada Dirjen ILO tersebut dilakukan guna menyikapi terus dilanjutkannya pembahasan Rancangan Undang-undang tentang

Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Keamanan Nasional (Kamnas) oleh pemerintah dan DPR.

Ia mengatakan, dua RUU tersebut disebutkan secara nyata dapat mengancam kebebasan untuk berserikat, berkumpul, dan berpendapat sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945.

"MPBI telah mengajukan surat kepada Dirjen ILO, yang intinya meminta Bapak Guy Ryder untuk mendesak pemerintah dan DPR Indonesia," katanya.

Desakan tersebut, kata dia, untuk meminta agar pemerintah dan DPR RI menghentikan pembahasan RUU Organisasi Massa, dan sebaliknya membahas RUU Perkumpulan dan RUU Yayasan yang memang sudah diagendakan oleh program legislasi nasional Indonesia;

Kemudian, menjamin hak-hak buruh dan serikat buruh untuk mogok dan terlibat dalam aksi kolektif sebagaimana dijamin oleh Konvensi ILO Nomor 87 yang sudah diratifikasi Indonesia tahun 1998 sebagai hasil langsung dari perjuangan reformasi`.

Said Iqbal menambahkan, surat tertanggal 18 Maret 2013 itu ditandatangani oleh presidium lengkap MPBI, yakni dirinya selaku Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Mudhofir Khamid, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea.

Kemudian, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang, dan Kulit (DPN FSPTSK) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar, Presiden Federasi Serikat Buruh Indonesia (FSBI) Bayu Murnianto dan Direktur Eksekutif Trade Union Rights Centre (TURC) Surya Chandra.



Andi Jauhari