Kota Sukabumi (ANTARA) - Pemerintah Kota Sukabumi merespons cepat dalam pencegahan keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah lain di Jawa Barat, agar tidak terjadi di Kota Sukabumi.
Diskominfo Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, menginformasikan bahwa respons cepat Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki agar tidak terjadi keracunan dalam MBG, dilakukan dengan menggelar rapat koordinasi khusus soal MBG dengan memberi penekanan agar program prioritas nasional tersebut terlaksana dengan baik tanpa ada kasus-kasus yang tak diinginkan seperti keracunan.
Badan Gizi Nasional (BGN) pekan ini membentuk tim investigasi terdiri atas ahli kimia, ahli farmasi, hingga ahli kesehatan untuk mempercepat penanganan kasus keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG), menyusul tim investigasi yang dibentuk oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Baca juga: Empat siswa SMPN 1 Jonggol diduga keracunan menu MBG
Baca juga: Kepala BGN minta SPPG perbaiki pola memasak
Hasil pemetaan dan penyebab kasus gangguan kesehatan berdasarkan wilayah yang disampaikan oleh Kepala BGN Dadan Hindayana: Wilayah 1, Pulau Sumatera, terdapat tujuh kasus dengan 1.281 orang mengalami gangguan kesehatan; Wilayah 2, Pulau Jawa, terdapat 27 kasus yang menyebabkan 2.606 orang mengalami gangguan kesehatan; Wilayah 3, meliputi Kalimantan, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua, terdapat 11 kasus yang menyebabkan 824 orang mengalami gangguan kesehatan.
Pada Senin (22/9) terjadi keracunan massal di Kabupaten Bandung Barat yang menimpa ratusan siswa penerima program MBG.
Wali Kota Sukabumi, didampingi Wakil Wali Kota Bobby Maulana, dalam rapat koordinasi khusus soal MBG Bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah setempat, menegakkan kepada kepada Satuan Tugas MBG yang dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Andri Setiawan, agar melaksanakan program ini sesuai Standard Operating Procedure (SOP), untuk mencegah terjadinya kasus keracunan seperti yang terjadi di daerah lain.
Baca juga: Dinkes Kepri pantau secara berkala dapur SPPG guna cegah terjadinya keracunan MBG
Rakor ini membahas berbagai aspek teknis dan strategis terkait implementasi program MBG yaitu memastikan akurasi data penerima manfaat dari tingkat PAUD hingga Sekolah Menengah Atas. Kemudian jalur distribusi makan harus dibuat secara efisien dan higienis. Selanjutnya memastikan MBG memenuhi standar menu dan gizi, serta memperkuat pengawasan dan mengoptimalkan alokasi anggaran.
Rakor diakhiri dengan komitmen bersama dari seluruh peserta untuk segera menindaklanjuti hasil diskusi dengan menyusun rencana aksi yang kongkret.
Wali Kota berharap Program MBG ini dapat diimplementasikan secara menyeluruh di Kota Sukabumi sehingga memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.
