Yogyakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Achmad Nurmandi menegaskan bahwa literasi tidak sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami dan mengolah informasi secara kritis.
"Literasi artinya membangkitkan kesadaran, memahami makna kehidupan, menggerakkan jiwa, mengubah keadaan, dari yang sebelumnya statis menjadi dinamis," ujarnya saat pengenalan mahasiswa baru atau Masa Ta’aruf (MATAF) 2025 di Kampus UMY di Yogyakarta, Senin.
Menghadapi era digital yang sarat informasi, katanya, UMY menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung pengembangan literasi mahasiswa, antara lain akses ke perpustakaan digital, perangkat lunak pembelajaran, serta modul-modul belajar yang dapat diakses kapan saja.
Wakil Rektor UMY Supriyatiningsih menambahkan bahwa kampus terus berupaya memfasilitasi mahasiswa dengan teknologi yang mendukung proses pembelajaran.
"Kami sudah menyiapkan berbagai software, berbagai informasi, dan modul belajar yang bisa diakses di mana pun dan kapan pun," ujarnya.
Tema "Bangun Intelektual Wujudkan Literasi" dalam kegiatan itu dipilih untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa baru tentang pentingnya literasi sejak dini.
Baca juga: Cerdas literasi keuangan
Baca juga: Mendorong literasi kesehatan remaja, modal masa depan bangsa
Baca juga: Benteng terakhir literasi dari desa ke desa
