Bogor (Antaranews Megapolitan) - Produk kopi asal Bogor ikut memeriahkan Pasar Rakyat Tani yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) di Kampus Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Stan Kopi Bogor menyediakan aneka kopi yang diproduksi oleh petani di wilayah Kabupaten Bogor, seperti petani dari Cibulao, Leuwiliang, Sukamakmur, Pamijahan dan lainnya.
Kepala Seksi Kelembagaan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, Kabupaten Bogor, Krisnayana mengatakan kehadiran Kopi Bogor di Pasar Rakyat Tani IPB ini bertujuan mengenalkan produk kopi dari wilayah Bogor kepada masyarakat luas.
"Kini penikmat kopi tidak lagi orang tua saja, tetapi sudah bergeser ke anak-anak milenial," kata Yana.
Ia menjelaskan produk kopi asal Bogor yang sudah terkenal selama ini adalah kopi cap Liong dan Oplet. Produknya berupa kopi tubruk dalam kemasan yang terkenal luas di masyarakat. Namun kini bermunculan kopi asli yang ditanam di Bogor.
Semakin tingginya minat masyarakat akan kopi, dan kian berkembangnya perkebunan kopi di Kabupaten Bogor, mendorong Bupati Nurhayanti untuk menyelenggarakan Festival Kopi Bogor di tahun 2016.
Hingga tahun 2017 Kopi Cibulao yang diproduksi oleh Kelompok Tani Cibulao memenangkan kontes kopi di Gayo Aceh, sebagai juara pertama untuk jenis kopi robusta.
"Itu tahun pertama Festival Kopi Bogor digelar, terbilang nekad, tetapi direspon sangat luar biasa baik di tingkat lokal Jawa Barat, maupun nasional," katanya.
Sejak saat itu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan fokus untuk mengembangkan kopi Bogor dengan melakukan pembinaan kepada petani kopi yang ada di wilayah Kabupaten Bogor.
Ia menyebutkan potensi areal tanaman kopi di Kabupaten Bogor tahun 2017 mencapai 6.059 hektare yang kebanyakan didominasi jenis robusta. Perkebunan kopi tersebar di sejumlah kecamatan seperti Sukamakmur, Tanjungsari, Cariu, Tenjolaya, Babakan Madang, Cigudeg, Rumpin dan Pamijahan.
"Total produksi kopi Robusta Kabupaten Bogor mencapai 2.844.528 kg," katanya.
Sedangkan kopi jenis arabika terdapat di Kecamatan Sukamakmur, Cisarua, Babakan Madang, dan tersebar di kecamatan lainnya. Total produksinya 111.072 kg.
Selain masyarakat petani, ada juga beberapa masyarakat di luar petani yang ikut mengembangkan perkebunan kopi di Bogor.?Seperti Brigadir Buana Adi Putra anggota Bhabinkamtibmas Polsek Sukamakmur yang mendedikasikan diri menjadi pembina petani kopi di Desa Sukamulya. Lewat kopi, masyarakat Desa Sukamulya kini bisa dikenal, terutama kopi Luwak Pancaniti.
Pengujung stan Kopi Bogor tidak hanya masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa, tetapi juga guru besar IPB yang ikut memesan kopi bogor dalam ukuran gram.
Kegiatan Pasar Rakyat Tani tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Dies Natalis ke-55 IPB dan diikuti puluhan IKM, petani dan Posdaya yang ada di wilayah Bogor hingga Depok.
Kopi Bogor meriahkan Pasar Rakyat Tani IPB
Minggu, 23 September 2018 20:52 WIB
Kini penikmat kopi tidak lagi orang tua saja, tetapi sekarang sudah bergeser ke anak-anak milenial saat ini.