Bogor (Antaranews Megapolitan) - Berawal dari pengalaman Kuliah Kerja Nyata (KKN) lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) berdayakan kelompok wanita tani (KWT) Sukalarang Sukabumi, Jawa Barat untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif yang dikembangkan adalah pengolahan cabai dan tomat.
Cabai dan tomat menjadi pilihan untuk dikembangkan karena kedua komoditas tersebut merupakan komoditas yang sering mengalami fluktuasi harga. Umumnya, ketika harga anjlok cabai dan tomat akan dibiarkan di lahan pertanian sampai membusuk. Bahkan beberapa petani cabai maupun tomat membuang hasil panennya ketika harga anjlok.
Tim yang terdiri dari Audi Sobriyan, Chandi Tri Akbar, Elsa Marviani, Dwi Mega Setia Kasih, dan Annisa Nurhidayah mengajak KWT untuk mengolah hasil panen cabai dan tomat menjadi produk olahan. Produk tersebut di antaranya adalah saus sambal, sambal tabur, dan kurma tomat.
“Cabai dan tomat sangat potesial untuk dikembangkan terutama ketika harga anjlok dan petani tidak bisa menjualnya,” ujar Audi, ketua Tim.
Pemberdayaan dilakukan dengan cara sosialisasi mulai dari pengolahan, packaging, dan pemasaran. Proses pengolahan dan packaging dilakukan bersama ibu-ibu KWT yang menanam tanaman cabai dan tomat. Sedangkan pemasaran dibantu oleh ibu-ibu PKK, BUMDes, dan melalui media sosial.
“Alhamdulillah, program ini mendapat respon positif dari pihak desa dan bahkan didukung penuh oleh pihak desa terutama oleh Kepala Desa dan istrinya,” tambah Audi.
Bukti nyata respon positif tersebut berupa permintaan lokakarya tentang program pemberdayaan KWT oleh Kepala Desa dan promosi program ke desa tetangga. Saat ini program tersebut dipilih oleh kecamatan untuk dilombakan dengan program dari kecamatan lain di tingkat kabupaten Sukabumi.
Tidak hanya memberikan edukasi pengolahan pascapanen, kelima mahasiswa tersebut juga melakukan edukasi tentang pertanian, mulai dari cara budidaya, penanganan hama dan penyakit, dan cara panen yang baik. Kelima mahasiswa tersebut tidak sendirian, melainkan mendapat bimbingan dan arahan dari ibu Juang Gema Kartika, SP., M.Si sebagai dosen pembimbing. Program ini merupakan salah satu dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM) 2018.
“Kami berharap dengan adanya program ini, ibu-ibu terutama KWT bisa mandiri dan lebih bisa memanfaatkan lahan pertanian yang ada,” pungkasnya.
Selain itu tim ini juga memberikan sosialisasi mengenai pendaftaran Ijin Usaha Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) untuk produk sambal tabur dan kurma tomat agar produk tersebut dapat dijual secara legal di pasar.
Mahasiswa IPB ajak kelompok wanita tani Sukabumi kembangkan ekonomi kreatif cabai dan tomat
Kamis, 30 Agustus 2018 15:51 WIB
Cabai dan tomat sangat potesial untuk dikembangkan terutama ketika harga anjlok dan petani tidak bisa menjualnya.