"Konsolidasi internal organisasi sangat diperlukan. Urgensi awal yang perlu diperhatikan serius," kata Ketua Umum HA IPB, Fathan Kamil, dalam kegiatan outing HA IPB di Bogor, Jumat.
Fathan menjelaskan, kemapanan sebuah organisasi terus ditantang seiring bergulirnya kepengurusan dan berganti personil baru.
Lingkup DPP yang levelnya nasional memerlukan formulasi khusus untuk membangun itu semua.
Menurutnya, perlu upaya yang berkelanjutan. Kepengurusan yang baru berjalan sekitar tujuh bulan ini terus aktif berkegiatan.
Kegiatan tersebut meliputi, aksi sosial, dan donor darah, buka puasa bersama, pemberian santunan anak yatim, serta program pembelaan petani Indonesia.
"Program pembelaan petani kita lakukan dengan membeli bawang saat panen raya agar petani mendapat harga bagus," katanya.
Kegiatan berikutnya, berupa seminar Agri Start Up di ICE BSD, memulai penataan Taman IPB melalui hibah angkatan, mudik gratis untuk mahasiswa, meluncurkan program mentoring leader dan lain sebagainya.
Khusus di bulan Agustus ini, lanjutnya, dilakukan bakti sosial, dan sekaligus 'outing' DPP HA IPB.
Menurut Fathan Kamil pula, acara ini sebagai upaya penguatan konsolidasi internal. Semua pengurus DPP HA IPB, DPK, pimpinan DPD dan DPC berkegiatan bersama.
Hal ini diperlukan karena kepengurusan HA menyebar di seluruh Indonesia, bahkan DPC di luar negeripun ada, seperti di Malaysia, dan Timor Leste dalam proses pengesahan. Berlin dan Belanda pun akan menyusul.
"Konsolidasi internal sangat diperlukan. Hal ini tidak mudah, namun ini adalah tantangan untuk menyambut kekuatan besar alumni yang memungkinkan untuk diarahkan, berkiprah demi almamater dan bangsa," katanya.
Membangun Sinergi untuk Peduli & Berkontribusi
Khusus pada tanggal 17-18 Agustus 2018 ini, DPP HA IPB mengadakan outing & bakti sosial di Camp Hulu Cai, Ciawi, Bogor.
Kegiatan ini mengangkat tema "Membangun Sinergi untuk Peduli & Berkontribusi" ini berupa bakti sosial, outing, membangun jaringan, refreshing, dan sekaligus peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI.
Fathan mengatakan pula, secara keseluruhan, kegiatan ini sesuai dengan tema program kerja DPP HA IPB, yaitu "Menjadikan Alumni IPB yang Solid, Sinergis serta Kontributif bagi Kemajuan Alumni, Almamater dan Bangsa ini".
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjalin solidaritas, kerja sama antar-pengurus, dan menguatkan HA IPB sebagai organisasi.
Ia mengatakan lagi, kegiatan bakti sosial dilakukan di SMP At Tiin Jl. Pesantren, sekolah sederhana yang memerlukan bantuan ini menunjukkan kepedulian alumni terhadap masyarakat.
Dipilihnya SMP At Tiin karena sekolah yang berdiri sejak tahun 2004 itu berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat dengan mengutamakan kualitas.
Aksi tanggap bencana gempa Lombok
Sekertaris Jendral HA IPB, Walneg S. Jas menjelaskan, SMP At Tiin memiliki salah satu program, yakni bekerja sama dengan pihak-pihak, baik itu individu ataupun swasta yang peduli dengan dunia pendidikan lewat kegiatan CSR nya ataupun kegiatan lainnya.
HA IPB turut serta memberikan bantuan dalam kegiatan bakti sosial berupa empat set komputer, 70 paket alat tulis untuk siswa SMP, 30 paket alat tulis untuk anak TK dan 10 pcs keset yang diberikan para alumni melalui HA IPB.
"Semoga bantuan ini menambah kebermanfaatan SMP At Tiin terhadap masyarakat sekitar. Dilihat dari sejarah berdirinya SMP At Tiin tentu layak untuk diperhatikan," kata Walneg.
Walneg membeberkan beberapa program besar yang sudah dan akan dijalankan, antara lain penerbitan free magazine HA IPB, beasiswa pendidikan mahasiswa IPB, pembangunan taman angkatan IPB, forum silaturahmi alumni, mentoring leader, jambore Nasional Alumni, HA IPB Menyuluh serta program-program rutin lainnya.
Menurutnya, menambahkan, peranan alumni semakin meluas dengan terus digulirkan program dalam membantu dana pendidikan calon mahasiswa baru berupa beasiswa dari Yayasan Alumni Peduli IPB, dan aksi tanggap bencana gempa Lombok sudah dan sedang dilakukan oleh HA IPB.
"Agenda terdekat selanjutnya adalah kegiatan donor darah nasional bulan September 2018 ini," kata Walneg. (ANT/BPJ).
