Bogor (Antaranews Megapolitan) - Sebuah pencapaian mahasiswa, bila dalam kegiatan perkuliahan dapat menerapkan secara langsung ilmu yang didapat di lapangan. Seperti yang dilakukan 23 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang diinisiasi Divisi Community Development dari Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA).
Penerapan ilmu yang telah didapatkannya selama kegiatan perkuliahan dilaksanakan di salah satu desa binaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Western Java Area, yakni Desa Tegalsari Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Jawa Barat.
Kunjungan dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2018 tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana potensi, permasalahan, dan solusi yang dapat diberikan kepada masyarakat desa binaan PT. Pertamina Gas Western Java Area. Kegiatan diskusi dilakukan di Pondok Pesantren Darussalam sebagai pusat pembinaan dari CSR PT. Pertamina yang menerapkan Integrated Farming System.
“Yang pasti tahap awal agar kita tahu seberapa jauh tentang Desa Tegalsari adalah dengan berdiskusi bersama stakeholder terkait seperti kyai, santri, Pemuda Bertani, Kelompok Petani Islam Indonesia, Kelompok Gerakan Pemuda Islam Indonesia, dan PT. Pertamina Gas Western Java Area,” jelas Distra Asniar selaku Direktur Divisi Community Development.
Diskusi terkait penggalian permasalahan di desa tersebut terkait manajemen pengelolaan yang ada di Pondok Pesantren Darussalam. Dari masalah tersebut, Distra beserta timnya merumuskan solusi yang kelak dapat dilaksanakan masyarakat di Desa Tegalsari yakni dengan adanya local guide, pelatihan dari CSR Pertamina, dan pembagian divisi dalam pengelolaan Integrated Farming System di Pondok Pesantren Darussalam.
“Dengan adanya diskusi ini, kami jadi paham bagaimana sistem kerja sebuah CSR dan lebih peduli betapa pentingnya posisi seorang petani di dunia pertanian, terutama untuk kemajuan bangsa Indonesia,” tambah Distra.
Dalam kunjungan tersebut, Distra dan timnya juga belajar terkait proses Integrated Farming System yang ada di Pondok Pesantren Darussalam, mulai dari pembuatan pupuk organik yang dihasilkan dari peternakan kambing, dan manfaat pupuk organik untuk padi organik. “Kami juga mencoba nasi dari padi organik yang diolah disana. Nasi dari padi organik yang pasti lebih sehat dan kualitasnya lebih bagus daripada nasi biasa,” tutur Distra.
Melalui kunjungan dan terjun langsung di masyarakat, Distra dan mahasiswa IPB lainnya belajar banyak hal terutama di bidang pertanian dan manajemen desa binaan dimana sebuah CSR berjalan. “Terjun langsung ke masyarakat akan membuka mata kita bahwa belajar tidak hanya di kelas tapi berinteraksi langsung dengan masyarakat di desa,” tutup Distra. (NKN/ris)
Mahasiswa IPB terapkan ilmu perkuliahan dengan terjun ke masyarakat desa
Rabu, 20 Juni 2018 12:16 WIB
Yang pasti tahap awal agar kita tahu seberapa jauh tentang Desa Tegalsari adalah dengan berdiskusi bersama stakeholder terkait seperti kyai, santri, Pemuda Bertani, Kelompok Petani Islam Indonesia,...